Sabtu 20 Jun 2020 11:26 WIB

Panglima TNI Ingatkan Surabaya Harus Serius Tangani Covid-19

Jangan sampai karena PSBB berakhir, masyarakat berpikir Covid-19 telah selesai.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di ruang rapat Perwira Lanudal Juanda, Kota Surabaya, Jumat (19/6).
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di ruang rapat Perwira Lanudal Juanda, Kota Surabaya, Jumat (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis rapat bersama pejabat di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) tentang penanganan Covid-19 di Jatim bertempat di ruang rapat Perwira Lanudal Juanda, Kota Surabaya, Jumat (19/6). Dalam sambutannya, Hadi menegaskan, TNI bersama Polri mendapat tugas dari Presiden RI untuk membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di fasilitas publik selama masa transisi.

Hadi mengingatkan Jatim, khususnya Surabaya harus serius dalam menangani tantangan pandemi Covid-19. Dia juga menekankan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya perlu sosialisasi yang masif terhadap masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan. Jangan sampai karena PSBB di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) telah berakhir, masyarakat berpikir bahwa Covid-19 telah selesai. "Ini yang harus selalu diingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam masa transisi menuju kenormalan baru," kata Hadi dalam siaran, Jumat malam.

Hadi dan Idham Azis berharap agar seluruh satuan kewilayahan TNI dan Polri, yaitu Kodam, Koarmada, Koopsau, dan Polda beserta jajarannya, saling sinergi dan berkolaborasi bersama pemda, tokoh masyarakat, agama, adat, termasuk pihak swasta untuk bersama mencari solusi terbaik bagi penanganan pandemi Covid-19 di Jatim. Dia menyampaikan, para tokoh masyarakat, adalah panutan dan menjadi rujukan dari masyarakat luas. Oleh karena itu, Hadi meminta agar para tokoh juga memberi pemahaman kepada masyarakat luas.

"Jaga jarak aman, gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, jangan menyentuh mata, hidung, dan muka sebelum mencuci tangan. Lakukankan sosialisasi protokol kesehatan menggunakan kearifan lokal khas Jawa Timur-an, agar pesan dapat sampai kepada masyarakat," ucap Hadi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ تَمْشِيْٓ اُخْتُكَ فَتَقُوْلُ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰى مَنْ يَّكْفُلُهٗ ۗفَرَجَعْنٰكَ اِلٰٓى اُمِّكَ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ ەۗ وَقَتَلْتَ نَفْسًا فَنَجَّيْنٰكَ مِنَ الْغَمِّ وَفَتَنّٰكَ فُتُوْنًا ەۗ فَلَبِثْتَ سِنِيْنَ فِيْٓ اَهْلِ مَدْيَنَ ەۙ ثُمَّ جِئْتَ عَلٰى قَدَرٍ يّٰمُوْسٰى
(Yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu dia berkata (kepada keluarga Fir‘aun), ‘Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?’ Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati. Dan engkau pernah membunuh seseorang, lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar) dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat); lalu engkau tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian engkau, wahai Musa, datang menurut waktu yang ditetapkan,

(QS. Taha ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement