Kamis 19 Nov 2020 22:44 WIB

China akan Potong Tarif dan Tingkatkan Impor Berkualitas

China akan menandatangani pakta perdagangan bebas dengan lebih banyak negara

Red: Nur Aini
Bendera China.
Foto: ABC News
Bendera China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan terus memotong tarif serta memperluas impor barang dan jasa berkualitas tinggi, kata Presiden China Xi Jinping pada Kamis (19/11), sambil berjanji untuk mendorong reformasi dan mempromosikan model pertumbuhan yang digerakkan oleh inovasi.

"Kami selanjutnya akan mengurangi tarif dan biaya kelembagaan ..., dan memperluas impor produk dan layanan berkualitas tinggi dari semua negara," kata Xi dalam pidato utama yang disampaikan melalui video pada Dialog CEO APEC.

Baca Juga

Acara dialog tersebut dilaksanakan menjelang pertemuan puncak virtual para pemimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tentang masa depan kerja sama internasional pada Jumat (20/11). China akan mengejar pertumbuhan berkualitas lebih tinggi melalui model pembangunan "sirkulasi ganda", yang didorong oleh inovasi teknologi, kata Xi.

Xi juga menyerukan koordinasi kebijakan yang lebih kuat di antara komunitas internasional dan mengatakan globalisasi "tidak dapat diubah" dan bahwa China tidak akan terlibat dalam aksi "pemisahan".

"Pola perkembangan baru kami bukanlah sirkulasi tunggal domestik yang tertutup, tetapi sirkulasi ganda domestik dan internasional yang terbuka dan saling mempromosikan," ujar Xi.

Strategi "sirkulasi ganda" memandang bahwa fase pembangunan China selanjutnya akan bergantung terutama pada "sirkulasi domestik" atau siklus internal produksi, distribusi dan konsumsi, yang didukung oleh inovasi teknologi dalam negeri. Xi juga mengatakan China akan menandatangani pakta perdagangan bebas dengan lebih banyak negara dan akan mempromosikan Prakarsa Satu Sabuk, Satu Jalan (Belt and Road Initiative) berkualitas tinggi.

Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Inisiatif Sabuk dan Jalan adalah strategi pembangunan global yang diadopsi oleh pemerintah China yang melibatkan pembangunan infrastruktur dan investasi di 152 negara dan organisasi internasional di Asia, Eropa, Afrika, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika. Pada pertemuan penting bulan lalu, Xi dan para pemimpin lainnya menyusun cetak biru untuk rencana lima tahun dan tujuan utama China untuk 15 tahun ke depan.

Rencana dan tujuan itu termasuk sasaran untuk mengubah China menjadi negara "berpenghasilan tinggi" pada 2025 dan bergeser menjadi negara "cukup maju" pada 2035.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement