Selasa 07 Sep 2021 17:17 WIB

Southgate Komentari Gagasan Piala Dunia Dua Tahunan

Ide ini ia diskusikan dengan Wenger selaku penggagas.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Manajer Inggris Gareth Southgate berjalan melewati trofi setelah mengambil medali runner-up setelah final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di London, Inggris, Senin (12/7) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/John Sibley
Manajer Inggris Gareth Southgate berjalan melewati trofi setelah mengambil medali runner-up setelah final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di London, Inggris, Senin (12/7) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pakar sepak bola kawakan asal Prancis, Arsene Wenger, bertemu dengan manajer tim nasional Inggris, Gareth Southgate. Keduanya mendiskusikan tentang tim nasional Inggris yang akan menghadapi Piala Dunia. 

Format kompetisi Piala Dunia ini membuat Southgate memiliki pendapat sendiri termasuk kekhawatirannya atas penuhnya kalender FIFA yang bisa membebani pemain. Dalam waktu yang sama, Wenger mencoba memasukkan Piala Dunia sebagai ajang dua tahun sekali setelah 2024 mendatang. 

"Saya bertemu dengan Arsene beberapa pekan lalu. Dia bertemu dengan beberapa pelatih berbeda jadi saya punya ide bagus tentang proposal," kata Southgate dilansir dari laman Express, Selasa (7/9).

Salah satu langkah agar proposal kompetisi dunia itu menjadi dua tahun sekali adalah merapikan kalender FIFA menjadi lebih sedikit jeda. Namun terdapat konsekuensi dari proposal tersebut yaitu kehilangan daya pikat Piala Dunia karena digelar dalam jangka waktu yang singkat. 

"Terlalu rumit untuk mengatakan semuanya positif atau saya tidak setuju dengan semuanya. Ada terlalu banyak hal yang berbeda. Sebagai orang yang masih tradisional, rasanya akan ada kehilangan daya pikat Piala Dunia karena kelangkaannya yang membuat itu kebih penting," kata Southgate.

Namun kesempatan pemain untuk bermain di ajang internasional tentu akan semakin besar. Mengingat jika pemain cedera, dia harus menunggu empat tahun lagi untuk ke Piala Dunia, jika negaranya lolos ke Piala Dunia.

"Saya mengerti jika anda pemain yang mengalami cedera untuk Piala Dunia, anda mungkin hanya mendapatkan satu kesempatan setiap delapan tahun dan itu sangat sulit. Saya tidak secara besar-besaran pro atau kontra pada konsep itu," kata Southgate.

Wenger sebagai penggagas proposal ini mengakui pengelompokkan kualifikasi justru memakan banyak waktu mengingat digelar beberapa kali dalam setahun. Hal itu membuat liga domestik terganggu dan pemain harus kembali ke negaranya jika dibutuhkan.

"Harus ada lebih sedikit jadwal dalam kalender FIFA dan lebih sedikit perjalanan lintas benua untuk para pemain, misalnya. Untuk para pemain, tidak ada lagi pertandingan dan akan ada istirahat wajib setiap pekan, setidaknya 25 hari," kata Wenger.

Mantan pelatih Arsenal ini pun tidak ingin proposalnya ini sebagai proyek bisnis baginya. Dia mengakui tidak ada niat finansial bagi proposal ini.

"Ini adalah proyek global, untuk kompetisi pria, wanita, dan junior," kata Wenger.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement