Ahad 10 Oct 2021 04:17 WIB

15 Provinsi Nol Kematian, Pakar: Penanganan Covid Sudah Baik

Epidemiolog ingatkan pemerintah waspadai masuknya kasus Covid dari negara lain.

Red: Bayu Hermawan
Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan, menilai secara umum penanganan Covid-19 di Indonesia sudah berjalan baik. Hal itu terlihat dari tidak adanya kasus kematian akibat Covid di 15 provinsi pada Sabtu (9/10) kemarin. 

"Kematian nol berarti kasus baru Covid-19 di populasi sudah rendah dan penanganan kasus sudah baik. Saat ini secara umum dapat dikatakan wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali," ujarnya.

Baca Juga

Berdasarkan data, tercatat ada 15 provinsi yang nihil kasus kematian akibat Covid per Sabtu 9 Oktober 2011.  Ke-15 provinsi itu adalah Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, penambahan kasus positif Covid-19 belakangan ini pun berkisar 1.000-an. Per Sabtu 9 Oktober 2011, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.167. 

Meski begitu, Iwan mengingatkan pemerintah agar tetap bersiaga dan waspada, mengingat beberapa negara Asia justru tengah mengalami kenaikan kasus Covid-19. Menurutnya, Indonesia perlu menjaga ketat perbatasan internasional agar tidak ada kasus Covid-19 dari negara lain yang masuk ke Tanah Air.

"Meskipun wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali dan selama kurang lebih 1 bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan kasus masih ada jika kita tidak berhati-hati," imbuhnya.

Iwan mengingatkan bahwa terkendali wabah Covid-19 saat ini akibat pengendalian mobilitas dan aktivitas penduduk, penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat dan vaksinasi. "Dengan dilonggarkannya aktivitas penduduk, maka 3M, 3T dan vaksinasi harus dipertahankan pada cakupan tinggi," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement