Ahad 06 Feb 2022 13:46 WIB

PBNU Targetkan Bina 90 Titik Kampung Nelayan

Targetkan 90 titik kampung nelayan diharapkan terelisasi sebelum kepengurusan PBNU b

Red: Joko Sadewo
Ketua Umum PBNU,  KH Yahya Cholil Staquf (tengah) saat penetapan Desa Warloka Pesisir sebagai Kampung Nelayan Binaan PBNU, Sabtu (5/2/2022).
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (tengah) saat penetapan Desa Warloka Pesisir sebagai Kampung Nelayan Binaan PBNU, Sabtu (5/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menargetkan memiliki 90 titik kampung nelayan binaan. Program ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara PBNU dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dalam siaran persnya disebutkan PBNU telah memilih Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai desa pertama proyek percontohan kampung nelayan binaan NU,  Sabtu (5/2/2022).  Peresmian ditandai dengan pemberian bantuan awal untuk masjid, lembaga pendidikan, dan pemerintahan desa setempat.

Baca Juga

Hadir pula dalam acara tersebut Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Acara yang dimulai dengan dialog dengan para nelayan ini menjadi memontum penetapan bagi Desa Warloka sebagai lokasi pengembangan Kampung nelayan Maju Nelayan Maju tahun 2022 oleh KKP.

Konsekuensi dari penetapan ini adalah akan ada bantuan sarana pra sarana lingkungan, kegiatan pemberdayaan, dan pelatihan bagi para nelayan. Pada kesempatan ini, ada pula penyerahan paket bantuan alat tangkap ikan pancing ulur (hand line) untuk empat kelompok usaha bersama.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya desain perencanaan yang matang. Sehingga  program yang dijalankan tidak sekadar bantuan sesaat. "Kami ingin membangun model kampung nelayan maju yang menjadi percontohan bagi desa-desa nelayan lain di seluruh Indonesia," katanya.

PBNU telah membentuk tim guna melakukan asesemen terkait kebutuhan-kebutuhan. Baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Dikatakan Gus Yahya, pihaknya menargetkan, model kampung nelayan ini bisa direplikasi ke 90 titik lain dengan tetap mempertimbangkan karakteristik lokal yang tentu berbeda-beda.

"Mudah-mudahan (90 titik kampung nelayaan binaan NU) bisa terealisasi. Paling lambat sampai akhir masa khidmah PBNU," ujarnya.

Sementara dalam sesi dialog, para nelayan menyampaikan persoalan listrik yang belum hadir di sana, infrastruktur kesehatan dan pendidikan, serta pasar yang belum maksimal sebagai pusat perekonomian warga.

Atas keluhan ini, Gus Yahya memerintahkan PCNU Kabupaten Manggarai Barat untuk segera menindaklanjuti keluhan warga.

Gubernur NTT berterima kasih kepada PBNU dan ia menyatakan siap duduk bersama untuk membahas desain tata ruang yang baik. Dengan begitu, kata Viktor, pembangunan kampung nelayan bisa berlangsung komprehensif, tidak tambal sulam. Ia yakin, jika ditata dengan perencanaan yang matang, kampung nelayan ini bisa menghasilkan pusat kuliner, pariwisata, dan nelayan yang sejahtera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement