Selasa 24 May 2022 18:53 WIB

Kemenkes Waspadai Cacar Monyet dari Pelaku Perjalanan

Sebagian besar pasien cacar monyet tidak punya riwayat perjalanan ke negara endemi.

Red: Reiny Dwinanda
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo.  Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap cacar monyet.
Foto: CDC via AP
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo. Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan cacar monyet. Penyakit akibat infeksi virus monkeypox itu bisa saja dibawa oleh para pelaku perjalanan domestik maupun mancanegara di dalam negeri.

"Upaya kewaspadaan yang dilakukan Indonesia, di antaranya dengan menyiapkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan, baik di wilayah dan kantor kesehatan pelabuhan, termasuk untuk dinas kesehatan, rumah sakit dan sebagainya," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual yang diikuti via Zoom di Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terhadap situasi global per 21 Mei 2022, cacar monyet menjadi penyakit yang memerlukan perhatian masyarakat global. Sebab, sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemi.

Cacar monyet menjadi endemi di antaranya di Benin, Sudan Selatan, Ghana, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone. Syahril yang juga direktur utama RSPI Sulianti Saroso itu menyebut, penyakit cacar monyet justru dilaporkan dari sejumlah negara non endemi, seperti Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Total kasus konfirmasi yang dilaporkan secara global berjumlah 40 kasus, probable satu kasus, dan suspek 61 kasus. Belum ada kasus kematian akibat cacar monyet," kata Syahril.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِلَّا الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ اِلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ اَوْ جَاۤءُوْكُمْ حَصِرَتْ صُدُوْرُهُمْ اَنْ يُّقَاتِلُوْكُمْ اَوْ يُقَاتِلُوْا قَوْمَهُمْ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوْكُمْ ۚ فَاِنِ اعْتَزَلُوْكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ وَاَلْقَوْا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ ۙ فَمَا جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيْلًا
kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada suatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan kepada mereka (dalam) menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.

(QS. An-Nisa' ayat 90)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement