Rabu 01 Jun 2022 09:24 WIB

Kepada Mahasiswa, Dudung Sebut Ancaman Internal Sudah Ada di Pelupuk Mata

KSAD menegaskan, paham intoleransi terus merongrong NKRI dari berbagai lini.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat mengisi tausiah Subuh di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Foto: istimewa/tangkapan layar
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat mengisi tausiah Subuh di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman membekali mahasiswa Universitas Kadiri (Unik) di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022), wawasan kebangsaan dalam kuliah umum yang digelar secara daring. Dia mengemukakan pemahaman tentang wawasan kebangsaan harus disampaikan kepada generasi muda saat ini.

Tujuannya agar tidak terpapar paham terorisme dan masuk ke lembaga pendidikan seperti kampus. Paham intoleransi tersebut, sambung dia, terus merongrong NKRI dari berbagai lini.

"Ancaman internal sudah jelas-jelas ada di pelupuk mata kita sendiri. Mereka (teroris) jelas-jelas menyatakan paling benar sendiri, paling sempurna sendiri, mereka menyalahkan orang lain, dan sebagainya," kata TNI Dudung dalam kuliah daring di Kota Kediri, Selasa.

Baca: Menhan Prabowo Siap Mendukung Jenderal Dudung Modernisasi Alutsista TNI AD

Padahal, kata dia, nilai-nilai bangsa Indonesia yang tergali, yang tercantum dalam Pancasila, adalah menghormati perbedaan, seperti dengan gotong royong, optimisme, dan nasionalisme. Dudung berharap, mahasiswa benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahardjo mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Jenderal Dudung. Dia menjelaskan, kuliah umum yang diikuti seluruh mahasiswa itu mengambil tema 'Mewujudkan Pertahanan Negara dengan Memperkuat Wawasan Kebangsaan, Toleransi, dan Memberantas Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme'.

Djoko berharap, mahasiswa Universitas Kadiri memiliki karakter sebagai benteng untuk membendung paham paham anti-Pancasila. "Kami mengarahkan mahasiswa untuk mempunyai karakter. Di dalam diri mahasiswa harus tertanam rasa membela NKRI, Pancasila, maupun UUD 1945. Harapan saya ini menjadi benteng yang tangguh dan kuat untuk menghalau paham yang merongrong NKRI," katanya.

Baca: Dudung Bertemu Ryamizard, Sjafrie, Hingga Suryo Prabowo Cs di Mabesad

Pihaknya sangat tidak setuju adanya paham yang justru merongrong NKRI. Bahkan, sampai masuk memengaruhi pikiran mahasiswa. Seperti yang baru terjadi dengan penangkapan mahasiswa kampus di Kota Malang terkait kasus terorisme.

"Di kampus harus bebas dari itu. Kampus ini harus benar-benar menanamkan hal positif untuk mempertahankan bangsa dan negara," kata Djoko. Acara seminar itu, selain daring juga diikuti secara langsung dengan jumlah peserta terbatas. Hadir dalam kegiatan itu, jajaran Kodim 0809 Kediri, dan tamu undangan lainnya.

Baca: Puspomad Hentikan Kasus Laporan kepada KSAD Tentang Dugaan Penistaan Agama

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement