Senin 01 Aug 2022 21:50 WIB

Satgas: Per 1 Agustus Sebanyak 805.570 Sapi Telah Divaksin PMK

Hingga hari ini, terdapat total 452.251 hewan ternak yang telah terjangkit PMK.

Red: Nidia Zuraya
Dokter hewan memeriksa kesehatan sapi sebelum penyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap kedua di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/8/2022). Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 805.570 ekor sapi telah menjalani vaksinasi PMK hingga Senin (1/8/2022).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Dokter hewan memeriksa kesehatan sapi sebelum penyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap kedua di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/8/2022). Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 805.570 ekor sapi telah menjalani vaksinasi PMK hingga Senin (1/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 805.570 ekor sapi telah menjalani vaksinasi PMK hingga Senin (1/8/2022). Berdasarkan data Satgas PMK yang dikutip di Jakarta, Senin (1/8/2022), diketahui bahwa penyakit mulut dan kuku telah menyerang hewan ternak di 278 kabupaten/kota dari 23 provinsi di Indonesia dengan mayoritas menyerang sapi.

Hingga hari ini, terdapat total 452.251 hewan ternak yang telah terjangkit penyakit tersebut yang terdiri dari 262.495 ekor telah sembuh, 178.029 ekor belum sembuh, 4.574 ekor mati dan 7.153 ekor dipotong dengan syarat tertentu. Rincian hewan ternak yang sakit adalah 432.766 sapi, 14.417 kerbau, 1.612 domba, 3.392 kambing dan 64 babi.

Baca Juga

Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 251.306 sapi, 8.046 kerbau, 1.068 domba, 2.059 kambing dan 16 babi.Hewan yang masih belum sembuh tercatat ada 169.986 sapi, 6.222 kerbau, 518 domba, 1.255 kambing dan 48 babi.Hewan ternak yang dinyatakan mati akibat PMK di seluruh Indonesia terdiri dari 4.439 sapi, 96 kerbau, 18 domba dan 21 kambing.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengingatkan dampak wabah PMK tidak bisa dianggap sepele sebab penurunan ekonomi yang signifikan dapat mengakibatkan kerugian mencapai triliun rupiah."Ditargetkan dalam enam bulan ke depan kasus PMK sudah bisa berkurang. Menyatakan bebas vaksinasi memang membutuhkan waktu, tetapi diharapkan kasus PMK di Jawa Barat pada 2023 sudah habis," ujar Suharyanto.

Di Jawa Barat, diketahui penularan PMK banyak dialami sapi dan kerbau. Pemberian vaksin diharapkan berfokus kepada dua hewan ternak tersebut dan untuk hewan ternak lainnya seperti domba atau kambing, vaksin bisa diberikan setelah jumlahnya mencukupi.PMK muncul pertama kali di Jawa Timur yang dikonfirmasi pada tanggal 5 Mei 2022.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement