Kamis 25 Aug 2022 18:26 WIB

Harga Telur Ayam di Lampung Terus Naik, Tembus Rp 33.000 per Kilogram

Harga telur ayam di Lampung terus naik karena harga dari pemasok juga tinggi.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nora Azizah
Harga telur ayam di Lampung terus naik karena harga dari pemasok juga tinggi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Harga telur ayam di Lampung terus naik karena harga dari pemasok juga tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga telur ayam ras terus melejit di berbagai pasar tradisional Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, Kamis (25/8/2022). Biasanya harga normal Rp 22.500 per kg, saat ini sudah bertahan Rp 30.000 bahkan ada yang menjual di daerah Rp 31.000 – Rp 33.000 per kg.

Berdasarkan penelusuran di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Induk Tamin, Kamis (25/8), pedagang telur ayam ras belum menurunkan harga telur ayam dari Rp 30.000 per kg. Hal tersebut dikarenakan pemasok telur juga belum menurunkan harga telur yang dijual ke pengecer.

Baca Juga

Sedangkan di Pasar Induk Tamin, pedagang juga menjual telur ayam mulai dari Rp 29.700 sampai Rp 31.000 per kg. Hal tersebut bergantung dengan jumlah pembelian telur ayam dalam partai kecil atau banyak. 

“Kalau ada yang beli banyak diberi harga Rp 29.500 per kg. Tapi kalau eceran tetap Rp 30.000 per kg,” kata Surahman, pedagang sembako di Pasar Tamin.

Menurut dia, harga telur ayam sudah tidak seperti biasa saat normal berkisar Rp 20.000 sampai Rp 22.500 per kg. Kenaikan harga telur ini dirasakan sebulan terakhir dari agen telur di kawasan Hajimena, Lampung Selatan. Dia mengatakan, kenaikan harga telur ayam diduga pemicunya harga pakan ayam petelur dan pedaging juga naik.

“Kalau stok telur di agen masih banyak, tapi mungkin karena harga pakan ayam yang masih mahal,” ujarn Surahman.

Masnan, pedagang sembako yang menjual telur ayam di Pasar Pasir Gintung mengatakan harga telur ayam terus naik sejak sebulan terakhir mulai dari harga Rp 25.000 sampai terakhir Rp 30.000 per kg. “Sulit kalau mau turun sampai harga normal lagi Rp 21.000 atau Rp 22.000 per kg,” ujarnya.

Harga telur ayam tinggi juga terjadi di Kabupaten Lampung Selatan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) segera turun mencari penyebab naiknya harga telur di pasaran.

Plt Kepala Disdagperin Lamsel Lutfi RI menyatakan, tim akan mengecek stok di peternakan ayam petelur, untuk mengetahui penyebab kenaikan harga telur di pasaran. Menurut dia, jika harga telur ayam terus melejit, Disdagperin Lampung Selatan akan menggelar operasi pasar untuk menekan laju harga telur ayam di pasaran. Operasi pasar tersebut, ujar dia, untuk menstabilkan harga telur di pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement