Rabu 07 Sep 2022 19:28 WIB

Puluhan Keluarga di Tangerang Terisolir Akibat Banjir

Luapan Sungai Cipayaeun menyebabkan banjir di Kampung Cogreg, Tigaraksa, Tangerang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Luapan Sungai Cipayaeun menyebabkan banjir di Kampung Cogreg, Tigaraksa, Tangerang. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fauzan
Luapan Sungai Cipayaeun menyebabkan banjir di Kampung Cogreg, Tigaraksa, Tangerang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Sebanyak 34 kepala keluarga (KK) di Kampung Cogreg, RT/RW 03/03, Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten terisolasi akibat banjir yang melanda daerah itu pada Rabu (7/9/2022) akibat luapan Sungai Cipayaeun.

"Total ada 26 rumah dengan 34 KK yang saat ini terisolasi akibat banjir dari luapan sungai," kata Ketua RW 03, Nuranwar, saat ditemui di lokasi banjir Tangerang, Rabu.

Baca Juga

Ia mengatakan hingga saat ini puluhan KK di Kampung Cogreg kesulitan beraktivitas karena kondisi jalan yang masih terendam banjir setinggi 80 sampai 120 sentimeter. Kendati demikian, aparat desa setempat pun menyediakan satu unit perahu karet guna membantu kegiatan masyarakat sekitar.

"Sekarang sudah ada bantuan satu unit perahu karet. Ini digunakan untuk aktivitas mengantar jemput warga. Ditambah ada bantuan mesin pompa sedot dari MMS," katanya.

Nuranwar menjelaskan banjir yang melanda wilayah tersebut akibat luapan Sungai Cipayaeun di mana aliran itu merupakan jalur sungai dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Ini akibat luapan Sungai Cipayaeun, jadi kiriman dari Bogor. Ditambah lagi sekarang intensitas hujan tinggi jadi aliran sungai itu cepat meluap," ujar dia.

Nurawar mengakui kawasan permukiman warga di Kampung Cogreg setiap tahunnya sudah menjadi langganan banjir. "Sudah langganan, setiap musim hujan pasti banjir," katanya.

Saat ini sebanyak 26 rumah yang terdiri dari 34 KK tersebut belum ada yang mengungsi. Mereka sementara masih bertahan di kediamannya masing-masing. "Tidak ada, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Namun kalau kondisinya air meningkat pastinya nanti warga pada mengungsi," kata Nuranwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement