Pertimbangkan Hal Ini Bila Berencana Makan di Restoran

Ada hal yang perlu dipertimbangkan untuk kembali makan di restoran.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Ada hal yang perlu dipertimbangkan untuk kembali makan di restoran (Foto: ilustrasi makan di restoran)
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak negara kini mulai mengizinkan rumah makan dan restoran kembali buka. Meski restoran beroperasi dengan mengurangi jumlah pengunjung, ada hal yang perlu dipertimbangkan untuk kembali makan di restoran.

Di Amerika Serikat (AS), panduan membuka kembali restoran berbeda-beda di setiap negara bagian. Otoritas memberi keleluasaan restoran mengatur ruangnya dan membuat aturan makan di tempat sesuai protokol kesehatan. Sementara itu, beberapa restoran menyediakan tempat makan di luar ruangan, meja yang terpisah sejauh enam kaki, serta menerapkan jarak sosial dengan kreatif.

Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan bahwa orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19 tercatat setidaknya dua kali makan di restoran dibandingkan mereka yang tidak. Hal ini tentunya harus menjadi pertimbangan apabila kita ingin kembali makan di restoran di tengah pandemi.

Baca Juga



Dilansir melalui insider, Sabtu (19/9), pengunjung restoran sebaiknya mempertimbangkan risiko sebelum pergi makan, terutama bagi mereka yang duduk di dalam restoran.

Ilustrasi makan di restoran saat pandemi - (ANTARA/M Agung Rajasa)

Berikut lima hal yang sebaiknya dipertimbangkan bila berencana makan di restoran.


Tingkat infeksi di daerah tempat tinggal tinggi
Jika Covid-19 menyebar dengan cepat di wilayah tempat kita tinggal, maka makan di luar memiliki risiko yang lebih tinggi. Ketika virus menyebar dengan cepat, maka bisa menjadi sinyal untuk tetap di rumah.

Kita juga dapat mengikuti arahan dari pejabat pemerintah daerah untuk mengetahui apakah jumlah kasus meningkat atau menurun di tempat tinggal kita. Jika ada peningkatan baru-baru ini, sebaiknya tunda makan-makan di restoran.


Restoran memiliki ventilasi yang buruk
Ventilasi dan AC gedung dapat membantu melawan penularan Covid-19, jika berfungsi dengan baik. Sebaliknya, jika ventilasi atau AC rusak maka virus kemungkinan mudah menyebar.

Meskipun sulit menilai sistem ventilasi gedung hanya dengan berjalan masuk, tapi jendela yang terbuka adalah pertanda baik bahwa udara segar memasuki ruangan. Sebuah restoran tanpa jendela sama sekali mungkin patut menjadi perhatian.


Restoran terlihat ramai
Kerumunan besar menjadi ciri khas restoran di masa sebelum pandemi. Namun sekarang, lebih baik kita memilih makan di ruangan yang kosong.

Beberapa restoran menerapkan penghalang fisik untuk menjaga jarak antara pengunjung yang duduk. Namun, masih ada kemungkinan berdesakan di ruang tunggu atau toilet. Restoran yang beroperasi dengan kapasitas lebih rendah meminimalkan risiko itu.


Sedang tidak sehat
Jika memiliki gejala Covid-19, sebaiknya kita harus menghindari tempat umum dan melakukan pemeriksaan sesegera mungkin. Gejala Covid-19 dapat sangat bervariasi, jadi apa pun mulai dari diare hingga sakit kepala patut menjadi perhatian.


Berusia di atas 50 tahun atau memiliki penyakit
Orang berusia lanjut sangat rentan tertular Covid-19 dan mengalami sakit parah. Meski demikian, batas usia di atas 50 tahun bukanlah hal yang pasti.

Kondisi kesehatan yang mendasar, seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit paru-paru juga dapat meningkatkan risiko seseorang sakit parah. Seseorang harus berhati-hati saat berhubungan dengan acara yang tidak penting jika masuk kategori ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler