Dilema Liga Primer Inggris Terkait Kemungkinan Penghentian Sementara Kompetisi

Hingga kini setidaknya sudah ada tiga partai Liga Primer Inggris yang harus ditunda.

EPA-EFE/ANDY RAIN
(FILE) - Seorang pria yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati logo Liga Primer Inggris di London, Inggris, 29 Mei 2020 (diterbitkan ulang pada 14 Desember 2021). Liga Primer Inggris pada 14 Desember 2021 melaporkan bahwa 42 pemain dan staf klub telah dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tingkat infeksi dan penyebaran Covid-19 di antara pemain dan staf klub kontestan Liga Primer Inggris mulai memasuki level mengkhawatirkan. Total sebanyak 42 kasus positif Covid-19 terdeteksi dialami staf dan pemain.

Dalam periode pemeriksaan sepekan terakhir, tepatnya 6 hingga 12 Desember 2021, sebanyak 42 pemain dan staf klub di Liga Primer Inggris dipastikan positif terjangkit virus Covid-19. Ini menjadi jumlah kasus tertinggi sejak 40 kasus positif yang ditemukan pada Januari 2021.

Pada pekan pemeriksaan sebelumnya, 29 November hingga 5 Desember 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di klub-klub Liga Primer Inggris tercatat mencapai 30 kasus. Brighton, Tottenham Hotspur, Leicester City, Manchester United, Aston Villa, dan Norwich City telah mengonfirmasi adanya kasus positif Covid-19, baik yang dialami pemain ataupun staf klub.

Otoritas penyelenggara Liga Primer Inggris akhirnya terpaksa menunda sejumlah partai di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris tersebut. Hingga kini setidaknya sudah ada tiga partai yang harus ditunda lantaran adanya wabah Covid-19.

Terakhir, laga Burnley kontra Watford, yang rencananya digelar pada Kamis (16/12) dini hari WIB, harus ditunda. Penundaan ini lantaran adanya kasus positif Covid-19 yang dialami sejumlah penggawa Watford.

Akibatnya, the Hornets tidak memiliki pemain yang cukup di tim utama, atau kurang dari 14 pemain, untuk tampil di laga tersebut. Serangkaian penundaan ini menjadi salah satu langkah Liga Primer Inggris untuk menekan risiko penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Liga Primer Inggris juga telah meminta klub-klub kontestan untuk menerapkan protokol kesehatan darurat, termasuk kewajiban penggunaan masker, jaga jarak sosial saat berada di dalam ruangan, dan meningkatkan jumlah test PCR terhadap pemain dan staf. Kekhawatiran terbesar yang muncul akibat meningkatnya tingkat infeksi Covid-19 ini tentu adalah penundaan kompetisi, seperti yang terjadi pada pertengahan musim 2019/2020.

Pada saat itu, Liga Primer Inggris menunda kompetisi selama tiga bulan, tepatnya dari 3 April hingga 17 Juni 2020. Penundaan ini berujung molornya pekan pembuka Liga Primer Inggris musim selanjutnya.

Musim 2020/2021 tercatat baru mulai digelar pada September 2020. Padahal, biasanya musim kompetisi Liga Primer Inggris sudah dimulai pada awal Agustus. Pilihan untuk menunda kompetisi pada musim ini pun sudah tersaji di meja Liga Primer Inggris.

Baca Juga


Eks penyerang timnas Inggris, Daren Bent, mendesak otoritas penyelenggara Liga Primer Inggris dan Pemerintah Inggris untuk segera memutuskan nasib kompetisi pada musim ini. Apapun keputusan yang diambil otoritas berwenang, lanjut Bent, keputusan itu harus berdasarkan keselamatan para pemain dan staf.

''Mereka selalu berbicara soal varian baru Covid-19. Betapa kuatnya varian baru itu dan memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi. Namun, daripada terus berbicara soal virus ini, akan lebih baik buat mereka untuk segera memutuskan nasib kompetisi ini. Mereka harus begerak lebih cepat dari penyebaran virus tersebut. Menurut saya, pada musim 2019/2020, mereka terlalu lamban dalam mengambil keputusan,'' ujar Bent seperti dikutip Talk Sports, Kamis (16/12).

Kendati begitu, ada dilema tersendiri yang dihadapi Liga Primer Inggris terkait keputusan penundaan kompetisi. Di satu sisi, Liga Primer Inggris tentu ingin mengedepankan kondisi kesehatan pemain dan staf dari klub-klub kontestan.

Namun, di sisi lain, penundaan kompetisi pada saat ini akan meninggalkan pekerjaan rumah besar buat Liga Primer Inggris untuk menyusun kembali jadwal kompetisi. Periode Desember 2020 hingga Januari 2021 diketahui merupakan periode tersibuk Liga Primer Inggris musim ini.

Selama periode tersebut, satu tim setidaknya akan melakoni tujuh partai liga, termasuk laga Boxing Day. ''Artinya, Liga Primer Inggris harus menemukan periode tersendiri untuk bisa menggantikan laga-laga tunda tersebut pada sisa waktu kompetisi musim ini,'' tulis laporan Talk Sports.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan Liga Primer Inggris adalah kemungkinan molornya gelaran musim kompetisi 2021/2022. Sepanjang tahun 2022 akan menjadi periode yang sangat sibuk.

Belum lagi dengan penyesuaian jadwal kompetisi di liga-liga Eropa pada musim 2022/2023 menyusul gelaran putaran final Piala Dunia 2022, yang bakal dihelat pada November hingga Desember 2022 di Qatar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler