Achraf Hakimi Optimistis Maroko Bisa Berikan Kejutan untuk Spanyol 

Setelah loloas sebagai pemuncak grup, Maroko layak mendapatkan rasa hormat.

AP/Alessandra Tarantino
Achraf Hakimi dari Maroko (tengah)
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek sayap Maroko Achraf Hakimi merasa timnya bisa memberikan kejutan saat menghadapi Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Selasa (6/12/2022) malam WIB. Maroko lolos sebagai pemuncak Grup F setelah menang atas Belgia dan Kanada dan imbang dengan Kroasia.

Baca Juga


"Kami finis pertama di grup dan saya pikir kami pantas mendapat sedikit rasa hormat. Saya pikir Spanyol tahu itu dan mereka harus sedikit takut pada kami. Mengapa kami tidak bisa membuat kejutan lagi?" ujarnya dikutip dari BBC, Senin (5/12/2022).

Hakimi yang lahir di ibu kota Spanyol, Madrid, sebenarnya punya peluang untuk memperkuat tim lawan. Namun, pemain berusia 24 tahun itu memutuskan memperkuat Maroko sejak kelompok usia 17 tahun. 

Hakimi pun menceritakan pengalamannya memperkuat Maroko. "Bermain untuk negara Anda adalah sesuatu yang unik dan terutama sekarang kami membuat sejarah," kata dia.

Maroko menghadapi Spanyol pada penyisihan Grup B Piala Dunia 2018 di Rusia. Kala itu, pertandingan berakhir imbang 2-2. 

Maroko sebenarnya sudah unggul 2-1 hingga menit ke-81 melalui Khalid Boutaib dan Youssef En-Nesyri. Spanyol yang unggul melalui Isco pada menit ke-19 berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke 90+1 melalui Iago Aspas.

Hakimi mengaku belajar dari kegagalan mengalahkan Spanyol pada pertandingan itu. "Empat tahun pengalaman setelah pertandingan itu berarti saya telah memiliki dengan mentalitas yang lebih siap," katanya.

Hakimi pun menegaskan timnya tidak akan pantang menyerah melawan juara Piala Dunia 2010 itu. "Spanyol adalah tim lima besar dan selalu datang ke Piala Dunia untuk menang, tetapi pelatih kami juga mengajarkan kami untuk memiliki mental pemenang,” kata dia. 

Di kubu Spanyol, pelatih Luis Enrique memastikan timnya siap menghadapi adu penalti setelah tersingkir dari Italia pada semi final Piala Eropa tahun lalu. Enrique telah menugaskan para pemainnya untuk berlatih 1.000 penalti sebagai langkah antisipasi menghadapi tendangan penalti pada fase gugur di Qatarr.

"Lebih dari setahun yang lalu, di salah satu kamp Spanyol, saya memberi tahu mereka bahwa mereka harus tiba di sini dengan setidaknya melakukan 1.000 penalti. Jika Anda menunggu sampai tiba di sini (Qatar) untuk berlatih penalti... (itu tidak akan cukup)," jelasnya.

Enrique mengatakan, adu penalti lebih dari sekadar adu keberuntungan. Sebaliknya, ia mengatakan, para pemain dapat dilatih untuk mengelola ketegangan saat adu penalti.

"Ini adalah momen ketegangan maksimum, waktunya untuk menunjukkan keberanian Anda dan bahwa Anda dapat menembakkan penalti dengan cara yang telah Anda putuskan, jika Anda telah melatihnya ribuan kali," kata Enrique. 

Baca juga : Timnas Spanyol Latihan 1.000 Kali Penalti Sebelum Tiba di Piala Dunia 2022

Ketika pemain melatih kemampuannya mengeksekusi penalti maka makin sedikit keberuntungan yang menentukan hasil akhir. Artinya, penjaga gawang akan memiliki pengaruh lebih besar dalam adu penalti.

Enrique mengatakan, Spanyol memiliki penjaga gawang yang sangat bagus. "Salah satu dari ketiganya dapat melakukannya dengan sangat baik dalam situasi ini," kata dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler