Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Bakal Impor Beras Lebih Banyak

Kebijakan impor beras diambil untuk menjaga ketersediaan pasokan.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Joko Widodo
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan tetap melakukan impor beras tahun ini. Kebijakan tersebut diambil untuk menjaga ketersediaan pasokan dan harga beras di Tanah Air.

Jokowi menekankan, pemerintah harus mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

"Semuanya memang harus kita antisipasi sehingga kita impor untuk tahun ini kita perbesar karena untuk cadangan strategis kita agar harga tidak sampai naik secara drastis," ucap Jokowi di Pasar Sukaramai, Kota Medan, Sumatra Utara, Sabtu (19/8/2023), dikutip dari siaran pers Istana.

Dalam kunjungannya ke Pasar Sukaramai, Jokowi mengecek harga sejumlah komoditas pangan. Ia menyebut, sejumlah harga pangan di pasar tersebut masih dalam kondisi yang baik dan stabil.

"Ya tadi saya hanya ingin melihat kondisi harga-harga. Saya lihat harganya sangat baik, seperti bawang merah sangat murah hanya Rp 24 ribu, kemudian telur tadi saya tanya sekilo berapa, Rp 22 (ribu) sampai Rp 23 ribu sangat murah sekali," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengapresiasi program pasar murah keliling yang diluncurkan Pemerintah Kota Medan. Menurut dia, program pasar murah keliling tersebut dapat membantu menjaga stabilitas harga dan inflasi di daerah.

"Saya senang juga ada pasar keliling, pasar murah keliling yang saya kira ini bisa menurunkan harga untuk beras, minyak, dan gula. Saya kira ini program baik dalam rangka bisa menurunkan inflasi di kota atau di provinsi," ucap Jokowi.

Turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan ke Pasar Sukaramai yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler