Tak Takut Kehilangan Job, John Cusack Suarakan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Cusack tak bisa makan usai lihat video dokter amputasi kaki anak Gaza tanpa anestesi.

EPA
Aktor Hollywood John Cusack menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood, John Cusack, menegaskan kembali dukungannya terhadap Palestina dengan menyuarakan #Ceasefire_Permanent. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak mengkhawatirkan masa depannya di industri film meski harus kehilangan job karena dukungannya.

"Saya kasihan pada orang-orang yang berpikir bahwa saya peduli dengan proyek saya di Hollywood sementara genosida sedang dilakukan di Gaza," tulis Cusack lewat akun X miliknya.

"Demi Gaza Palestina, Israel, sandera di kedua belah pihak, demi penderitaan mereka yang meninggal dan sekarat -hentikan genosida ini- #ceasefire_permanent," tulis dia.

Baca Juga


 
John Paul Cusack merupakan aktor berusia 57 tahun yang juga merupakan seorang penulis skenario. Cusack yang termasuk salah satu selebritas yang ambil bagian dalam aksi protes terkait kematian warga AS berkulit hitam, George Floyd, akibat ditekan lehernya dengan lutut polisi itu memenangkan penghargaan Best Promised Actor pada 1990 untuk perannya dalam film Say Anything.

Cusack juga memenangkan penghargaan Best Supporting Actor untuk perannya dalam film Con Air pada 2000. Filmnya yang paling terkenal adalah 1408 dan Child from Mars.

Cusack juga pernah memberikan tanggapan pada beberapa pengikutnya dengan mengungkapkan perasaannya. Ia mengaku sampai tidak bisa makan apa pun setelah melihat cuplikan video seorang dokter Palestina mengamputasi kaki putrinya sendiri tanpa anestesi akibat perang di Gaza.

Beberapa bintang dunia juga banyak yang dengan tegas menyuarakan dukungan untuk Palestina, seperti Angelina Jolie, Dua Lipa, dan Mark Ruffalo. Model keturunan Palestina, Bella Hadid dan Gigi Hadid, yang setiap tahunnya menyuarakan dukungan Palestina juga harus menerima tekanan, bahkan Bella sampai kehilangan pekerjaan.

Penjajahan dan penderitaan di bumi Palestina masih terus berlangsung hingga detik ini. Meskipun kasus ini sudah dibawa ke Mahkamah Internasional, Israel tampak tidak peduli dengan hal tersebut.

Israel masih membabi buta menghabisi warga Palestina. Sementara itu, warga dunia pun juga masih konsisten melakukan aksi boikot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler