Zionis Bunuh Haniyeh, AS Bela Mati-matian Israel Siapkan Rudal Balistik Hadapi Iran

Menhan AS telah memerintahkan tambahan kapal penjelajah ke pusat komando di Timteng.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Bendera persekutuan Israel dan Amerika.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- AS mempersiapkan kekuatan militer mereka untuk membela Israel. Langkah ini diambil menyikapi kekhawatir akan serangan balasan Iran ke Israel usai Zionis membunuh pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. 

Baca Juga


Pentagon dalam pernyataan mengatakan, AS sedang menyesuaikan postur pasukan untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel dan memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memerintahkan tambahan kapal penjelajah dan kapal perusak berkemampuan pertahanan rudal balistik ke wilayah Komando Eropa AS dan wilayah Komando Pusat AS yang berbasis di Timur Tengah.

“Departemen juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapan kami untuk mengerahkan tambahan pertahanan rudal balistik berbasis darat,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

“Menteri juga telah memerintahkan pengerahan skuadron tempur tambahan ke Timur Tengah, memperkuat kemampuan dukungan pertahanan udara kami.”

Seperti diketahui, Iran dan aliansinya di kawasan mengancam akan membalas serangan Israel terhadap Haniyeh. Apalagi pembunuhan itu dilakukan oleh Israel di Teheran. 

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei marah besar hingga ia menyatakan akan menyiapkan serangan balasan serius kepada Israel.

Jika merujuk pada pernyataan terakhir Khamenei saat merespons kematian Haniyeh, ia tidak menggunakan diksi "hukuman" seperti sebelumnya kala Iran melancarkan serangan drone pada April lalu sebagai balasan atas dibomnya kantor konsulat Iran di Suriah. Kini, Khamanei menggunakan frasa yang lebih tegas, yakni jika diartikan maknanya sebagai "darah dibalas darah".

 

Pernyataan Khamenei keluar beberapa jam setelah Haniyeh terbunuh pada Rabu (31/7/2024) dini hari waktu Teheran. Dilansir the Telegraph mengutip tiga pejabat dan dua anggota IRGC, Khamenei memberikan instruksi menyerang Israel dalam rapat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu.

Khamenei, yang memiliki kewenangan tertinggi termasuk dalam mendeklarasikan perang dan sekaligus komandan angkatan bersenjata Iran, telah menginstruksikan para komandan IRGC untuk menyiapkan rencana baik untuk melancarkan serangan dan bertahan jika peperangan nantinya meluas.

Dalam pernyataan kepada publik setelah kematian Haniyeh, Khamenei memberikan isyarat bahwa Iran akan melancarkan serangan secara langsung, sambil mengatakan, "Kita melihat pembalasan atas darahnya (Haniyeh) adalah kewajiban," karena pembunuhan terjadi di wilayah Republik Islam Iran.

Di Amerika Serikat, anggota Kongres dari Partai Republik Lisa McClain memuji Israel karena membunuh komandan Hamas Haniyeh dan Hizbullah Fuad Shukr, dan mengklaim bahwa “dunia lebih aman” setelah pembunuhan tersebut. Israel belum bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh di Teheran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler