New York Gempar, Gereja Abad ke-19 akan Jadi Masjid
Gereja Katolik St Ann dijual 250 ribu dolar AS setelah mengalami kerusakan.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gereja St Ann di Buffalo, New York, Amerika Serikat, diubah menjadi masjid setelah komunitas Muslim membeli properti tersebut. Kompleks gereja yang dibangun pada abad ke-19 itu dijual seharga 250 ribu dolar AS (Rp 3,9 miliar) setelah sebagian besar bangunan tidak digunakan sejak 2012.
Gereja Katolik tersebut mengalami kerusakan struktural yang menimbulkan ancaman keselamatan, menurut lapor Newsweek pada Senin (12/8/2024) yang mengutip Buffalo News.
Properti itu dijual ke Buffalo Crescent Holdings, yang berafiliasi dengan Downtown Islamic Center, menurut outlet tersebut. Penjualan gereja itu memicu reaksi di media sosial setelah postingan seorang pendeta Katolik terkenal, Pastor Ronald Vierling, yang mengungkap penjualan tersebut.
"Gereja St. Anne, Buffalo, NY. Tutup permanen. Dijual kepada komunitas Islam seharga $250.000 yang mengubah gereja bersejarah itu menjadi masjid," tulis Vierling.
Beberapa kritikus mempermasalahkan fakta bahwa bangunan tersebut diubah menjadi masjid, sementara yang lain terkejut dengan rendahnya harga jual.
Halaman selanjutnya ➡️
Gereja ini dibangun pada tahun 1886 oleh imigran Jerman. Gereja tersebut telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi oleh jemaat dalam beberapa tahun terakhir.
Mantan Uskup Richard J. Malone mengatakan bahwa gereja tersebut akan dibongkar mengingat besarnya biaya renovasi yang dapat menelan anggaran hingga 12 juta dolar AS. Meski demikian, dia mengklarifikasi pernyataannya dengan mengatakan bahwa bangunan tersebut tidak akan dibongkar. Rencana barunya adalah menjual properti tersebut.
Downtown Islamic Center mengatakan, pihaknya berencana akan menghabiskan jutaan dolar untuk merenovasi kompleks gereja. “Kami berencana memberikan beberapa juta dolar untuk ini pada tahun depan, hanya untuk gereja saja,” Talha Bakth, Presiden Downtown Islamic Center mengatakan kepada Buffalo News.
Buffalo Crescent Holdings juga membeli bekas pastoran di kompleks tersebut yang telah diubah menjadi apartemen dalam transaksi terpisah, lapor Buffalo News, mengutip pernyataan keuskupan.
Ruangan itu akan dapat digunakan untuk beribadah dalam waktu satu atau dua tahun, kata Bakth. Bangunan tersebut, dikatakan untuk menyediakan ruang bagi umat Islam di wilayah Buffalo yang hendak menunaikan ibadah sholat.