Guru Gembul Ungkap Kejanggalan Tantangan Debat Nasab, Ini Aturan Main dari Rabithah

Rabithah Alawiyah menyanggah jika debat dikatakan tertutup.

Youtube Guru Gembul
Guru Gembul
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Rabithah Alawiyah mulai mengirimkan undangan fisik ke beberapa narasumber untuk acara debat seputar Nasab Ba’alawi yang akan diselenggarakan di kantor DPP Rabithah Alawiyah, Jalan TB Simatupang, Jakarta, pada 7-8 September 2024.

Baca Juga


Selain akan menampilkan KH Imaduddin Utsman, debat tersebut juga mengundang beberapa nama lain seperti Rhoma Irama, Mama Ghufron, Menachem Ali. Satu nama lainnya yang diundang yakni seorang konten kreator yang akrab disapa Guru Gembul

Guru Gembul yang disebut-sebut memiliki nama asli Jafar Rohadi mengaku mendapat undangan dari Rabithah Alawiyah untuk berdebat pada 8 September pukul 11-12.30 WIB.  Pada awalnya, Guru Gembul mengaku terhormat bisa diundang bahkan disandingkan dengan tokoh-tokoh ternama.

Gas aja saya ikutan,” ujar Guru Gembul lewat akun Youtube Guru Gembul.

Hanya saja, usai meneliti surat tersebut, Guru Gembul mengungkapkan, terdapat sejumlah kejanggalan dalam surat itu. Pertama, ujar dia, surat itu mengungkapkan, debat bersifat tertutup dan tidak umum.

“Kenapa enggak bikin acara terbuka yang menghadirkan kedua belah pihak?” ujar dia.


Guru Gembul lantas mengungkap kejanggalan berikutnya, yakni topik yang diangkat dalam tema debat.  Guru Gembul memperlihatkan topik debat yang diambil dari akun Instagram Rabithah Alawiyah,  yakni “Keabsahan Nasab Ba’alawi Membedah Serta Menjawab Tulisan Serta Pemikiran yang Membatalkan Nasab Ba’alawi”.

Dia mengungkapkan, topik tersebut tidak objektif karena yang menjadi şorotan banyak orang adalah nasab Ba’alawi baik nasabnya maupun perilaku yang ditampilkan mereka di media. “Gimana mau ngajak debat kalau judulnya dipatenkan bahwa nasab Ba’alawi itu sudah absah dan yang dibedah kita-kitanya,”kata dia.

Kemudian, dia menyoroti format debat yang dari pihak Rabithah. Acara tersebut akan diadakan pada tanggal 7-8 September. Dia mengungkapkan, pada tanggal 7, debat akan dilaksanakan antara Imaduddin Utsman melawan tim Rabithah. Debat tersebut kemudian diuji dan ditampilkan secara live. "Bayangkan baraya (saudara) perdebatan atau diskusi, baraya satu melawan banyakan kan curiga dipotong, dipersekusi dan sebagainya,"ujar dia.

 

Aturan main Rabithah.. 

 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pihak Rabithah terkesan menghindari debat ilmiah yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang yang akan diselenggarakan pada 10 September. Guru Gembul menuding, tantangan debat terbuka di kampus tersebut terkesan dihindari mengingat Rabithah akan melaksanakan acara debat pada 7-8 September.

 

Untuk itu, Guru Gembul mengaku ragu ingin menghadiri acara debat di Rabithah. Dia pun mengaku masih ingin menghadiri debat dengan catatan, perdebatan dilakukan di tempat netral dan terbuka. Kemudian, dia meminta agar pihak Rabithah membawa catatan nasab yang dimiliki pihak Rabithah. "Agar kita semua bisa memverifikasinya dan bisa melihatnya bersama-sama,"ujar dia. 

Logo Rabithah Alawiyah - (Dok Antara)

Sementara itu, pihak panitia penyelenggara debat tersebut mengumumkan aturan main dalam debat lewat akun Instagram Rabithah Alawiyah sebagai berikut.

1. Rasulullah mengajarkan untuk memuliakan tamu, tentu kenyamanan dan keamanan para tamu undangan menjadi prioritas panitia penyelenggara kegiatan akan diselenggarakan dengan penuh kekeluargaan.

2. Asas keadilan dalam sebuah diskusi adalah keharusan di dalam forum Rabithah Alawiyah. Ketidakadilan seperti saling memotong pembicaraan orang lain justru tidak baik bagi citra Rabithah Alawiyah selaku penyelenggara.

3. Rabithah Alawiyah menyiarkan seluruh kegiatan ini live Streaming. Dan dapat disaksikan via Youtube Nabawi TV. Tidak benar jika dikatakan acara tertutup dalam arti tidak bisa disaksikan masyarakat.

4. Tidak diperkenankan bagi pihak manapun yang tidak diundang untuk hadir ke tempat acara untuk hadir ke tempat acara. Hal ini demi membatasi jumlah hadirin sesuai kapasitas tempat acara juga demi khidmatnya acara dengan tidak adanya sorak sorai suara penonton sepanjang diskusi berlangsung.

5. Tidak benar jika dikatakan Rabithah Alawiyah diundang lima kali dan tidak hadir. Setiap undangan resmi pasti akan dijawab secara resmi oleh lembaga, sedangkan undangan tersebut tidak pernah ada dan kami meminta bukti tanda terima atas seluruh  undangan tersebut.

6. Rabithah Alawiyah memiliki kantor terbuka dan terbiasa menerima kunjungan peneliti nasab yang datang dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memenuhi kebutuhan penelitiannya baik dalam dan luar negeri.

7. Kami memberikan kesempatan saudara H. Imaduddin untuk menyempurnakan penelitiannya langsung di lokasi yang terkait dengan objek penelitian beliau, Maktab Daimi Rabithah Alawiyah.

8. Pertemuan pada tanggal 7 akan turut dihadiri Ketua Maktab Daimi Habib Syaikhon bin Abdulqodir Assegaf dan perwakilan pengurus RA lainnya.

9. Moderator akan memimpin diskusi dan tidak diperkenankan  pihak manapun untuk memotong pembicaraan pihak lain selama  hak waktu yang diberikan, moderator break menghentikan pembicaraan pihak manapun yang melanggar aturan.

10. Durasi diskusi dengan sdr H Imaduddin dimulai pukul 09.00 dan direncanakan usai di pukul 15.00. tetapi modaretor berhak memperpanjang  durasi tersebut atas permintaan para pihak hingga waktu yang tidak ditentukan jika dirasa ada hal-hal yang perlu dibahas selama debat dengan memperhatikan waktu istirahat sholat.

11. Saudara H Imaduddin berhak mengajukan nama untuk mendampingi beliau dalam diskusi tersebut. Rabithah Alawiyah tidak ingin secara sepihak menentukan siapa pendamping yang cocok.

12. Kenapa RA tidak mengundang saudara Anhar Gonggong atua saudara Mahfud MD? Karena forum ini fokus membahas isu nasab dengan kaidah ilmu nasab. Sehingga tidak ada kaitannya dengan kepakaran dua tokoh tersebut. Itu sejarah dibahas pada forum khusus ilmu sejarah.

13. Seluruh pihak yang diundang berhak membawa satu kamera  dan merekam seluruh kegiatan yang ada sedangkan saran live hanya dilakukan oleh Nabawi TV.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler