Beredar Narasi Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Fakta Sebenarnya Kata Kemenlu
Keluar dan masuk delegasi dalam sebuah KTT dinilai sebagai hal rumah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar narasi video sejumlah delegasi KTT D-8, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjalan keluar ata walk out dari ruangan saat Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan keluar dan masuk delegasi dalam Konferensi adalah hal lumrah.
“Sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu.
Tindakan itu menjadi hal yang lumrah, kata ia, karena para delegasi melakukan banyak pertemuan paralel, seperti agenda bilateral dengan ketua delegasi di ruangan lain, pada saat pertemuan internasional.
“Sesuai kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan,” kata jubir Kemlu itu.
Jubir Kemlu yang biasa dipanggil Roy itu memastikan bahwa Presiden Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah konferensi, termasuk dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menurutnya, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara makan siang yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT.
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri KTT D-8, forum ekonomi delapan negara berkembang di Kairo, Mesir, dan berbicara dalam sesi pleno “Investing in Youth and Supporting SME’s: Shaping Tomorrow’s Economy”, serta membahas mengenai situasi di Palestina dan Lebanon.
Guru Besar Hukum Internasional UI yang juga Rektor Universitas Jenderal A. Yani, Hikmahanto Juwana ikut mengomentari soal narasi seolah Presiden Erdogan walk out ketika Prabowo berpidato.
Hal ini karena terdapat visualisasi Presiden Erdogan berdiri dan berjalan di belakang Presiden Prabowo saat menyampaikan pidatonya.
"Kebenaran terkait hal ini perlu diverifikasi kepada Sekretaris Kabinet atau Wakil Menlu yang turut hadir mendampingi Bapak Presiden," ujar Hikmahanto.
Menurutnya, bisa jadi Presiden Erdogan berdiri dan melewati belakang Presiden saat menyampaikan pidato karena ada hal urgen yang harus dibicarakan dengan staf beliau. "Dan tidak berani langsung menemui Erdogan di tempat Erdogan duduk."
Hal itu, kata ia, sangat mungkin terjadi karena saat Erdogan berdiri Bapak Presiden saat itu baru memulai pidatonya. Sehingga belum ada substansi yang disampaikan oleh Presiden.
"Selanjutnya yang tertangkap kamera hanya Presiden Erdogan yang berdiri dan berjalan tidak anggota KTT D-8 lainnya yang menghadiri rapat," ujarnya.
Secara substansi pun apa yang disampaikan oleh Presiden bukan suatu hal yang bersifat fundamental yang menunjukkan pertentangan antar kelompok negara Islam.
Memang pascakejatuhan Presiden Bashar al-Assad ada dua negara berpenduduk Islam yang saling memiliki pandangan yang berbeda yaitu antara Turki dan kabanyakan negara-negara Arab di satu sisi dengan Iran di sisi lain.
Pidato Presiden sama sekali tidak menyentuh keberpihakan Indonesia atas dua pandangan yang berbeda ini. Justru Presiden meminta agar negara-negara Islam untuk bersatu demi kepentingan rakyat dan kemanusiaan.
Rekan dagang
Jika melihat latar belakang di antara keduanya atau hubungan Turki dan Indonesia, tidak ada alasan yang sejatinya membuat Erdogan harus walk out (keluar mengajukan protes).
Berbeda dalam kasus delegasi Turki yang walk out dalam sidang Majelis Umum PBB saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pidato.
Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina. Istilah walk out lebih tepat disematkan untuk protes politik.
Secara pribadi, Prabowo dan Erdogan tidak ada persoalan. Prabowo bahkan pada pertengahan tahun ini bertemu dengan Erdogan di Ankara. Saat itu, Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan meski telah memenangkan pertarungan Pilpres.
Namun, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto punya pandangan sendiri soal keluarnya Erdogan saat Prabowo berpidato. Ia menduga substansi pidato Prabowo ini bersinggungan dengan kebijakan atau sikap presiden Erdogan tentang beberapa hal.
Salah satunya terkait pandangan Prabowo tentang Solidaritas Dunia Muslim. Dalam pidatonya, kata dia, Prabowo menekankan pentingnya solidaritas dunia Muslim dalam menyelesaikan konflik seperti Palestina dan Suriah.
Sementara, menurut dia, Erdogan sendiri merasa sebagai tokoh awal yang vokal tentang isu-isu ini, terutama Palestina. "Sangat mungkin Erdorgan merasa bahwa pendekatan Pak Prabowo dianggap terlalu retorik atau bahkan tidak sejalan dengan pandangan atau strategi Turki yang lebih proaktif ketimbang Indonesia," kata dia.
Namun spekulasi ini seperti sudah dipatahkan oleh Hikmahanto. Karena Erdogan keluar saat Prabowo belum menyampaikan subtansi mendasar.