Dubes Inggris untuk RI: Muka Bule Berlidah Indo, Maniak Pedas, dan Diplomasi Sambal

Diplomasi sambal efektif bangun keakraban dengan berbagai warga Asia.

Antara
Dubes Inggris untuk RI, Dominic Jermey bertemu Prabowo Subianto.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan bahwa dirinya melakukan diplomasi sambal karena menyukai makanan pedas dan sangat menyukai sambal.

Baca Juga


“Saya sangat suka sambal dan bagi saya bukan makan namanya kalau tidak ada sambal,” kata Jermey dalam acara iftar Kedubes Inggris di Jakarta, Kamis.

Dalam acara tersebut, Jermey membuat sambal kenari asal Maluku dibantu oleh Meiliati Batubara dari NUSA Gastronomy.

Jermey juga mengatakan bahwa sejauh ini, rasa sambal yang paling disukainya adalah sambal rujak yang disantapnya bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Jawa Timur.

“Ke mana pun saya pergi, entah di Banda Aceh, Bali, Lombok, Jawa atau di Maluku, saya mencoba sambal. Semua orang di Indonesia punya sambal favorit masing-masing,” lanjut Jermey.

Menurutnya, mencoba sambal khas setiap daerah merupakan cara yang bagus untuk terhubung dengan orang lain dan berdiskusi tentang budaya serta belajar tentang Indonesia.

Jermey mengatakan perjalanan diplomasi sambal itu dia mulai saat berkunjung ke Indonesia untuk pertama kalinya 25 tahun yang lalu.

Karena kesukaannya yang begitu besar pada sambal, dia ingin ada kesempatan untuk mengunjungi banyak daerah di Indonesia.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste yang baru Dominic Jermey memperkenalkan diri kepada awak media di Kedutaan Besar Inggris pada Rabu (25/10/2023). - (Republika/Dwina Agustin)

 

“Saya akan mencoba sambal baru di setiap tempat yang saya kunjungi. Ini adalah cara yang bagus untuk melihat Indonesia. Ini juga cara yang menyenangkan untuk mengenal orang-orang,” ujar Jermey.

Profil

Pria berkacamata ini sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Zoological Society of London. Ia menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Afghanistan dari tahun 2016 hingga 2017.

Jermey menempuh pendidikan di Tonbridge School dan kemudian Clare College, Cambridge , sebelum bekerja di JH Schroder Wagg & Co. di bidang keuangan perusahaan pada tahun 1990.

 

Bergabung dengan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran pada tahun 1993, Jermey bertugas di London di Departemen Uni Eropa , di Kedutaan Besar di Islamabad , di Timor Timur yang berhubungan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa , dan di London di Departemen Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebelum pada tahun 2001 menjadi Kuasa Usaha sementara di kantor baru Inggris di Kabul. Jermey diangkat sebagai Perwira Ordo Kerajaan Inggris pada tahun 2001.

Bahasa Indonesia: Setelah Kabul, setelah beberapa waktu bekerja di urusan konsuler, Jermey pindah untuk bekerja di UK Trade & Investment . Ia pertama kali melakukan ini pada tahun 2004 sebagai Wakil Kepala Misi di Madrid dan Direktur UKTI di sana, disela oleh kembalinya selama dua bulan ke pekerjaan konsuler untuk mengepalai tim di Kedutaan Besar Inggris di Thailand setelah gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.

Setelah Madrid, pada tahun 2007 Jermey menjabat sebagai Direktur Pelaksana UKTI untuk Grup Sektor, termasuk sebentar sebagai kepala Organisasi Pertahanan dan Keamanan mereka pada tahun 2008, dan sebagai Kepala Eksekutif sementara pada tahun 2009.

 

Pada tahun 2010, Jermey diangkat sebagai Duta Besar Yang Mulia Ratu Elizabeth II untuk Uni Emirat Arab , yang berkedudukan di Abu Dhabi , menggantikan Edward Oakden . Jermey diangkat sebagai Komandan Royal Victorian Order pada bulan November 2010 setelah kunjungan kenegaraan Elizabeth II ke UEA.

Setelah lawatannya ke sana, Jermey digantikan oleh Philip Parham dan diangkat sebagai Kepala Eksekutif Perdagangan & Investasi Inggris pada tahun 2014. Tahun berikutnya ia direkrut oleh Kantor Luar Negeri untuk menjadi Koordinator Kontra-Ekstremisme Internasional yang baru, dan digantikan oleh Dr. Catherine Raines.

Setelah satu tahun bekerja pada Kontra-Ekstremisme, Jermey kembali diangkat menjadi duta besar, kali ini kembali ke Kabul sebagai Duta Besar Yang Mulia untuk Afghanistan pada tahun 2016, menggantikan Dame Karen Pierce. Pada akhir tahun berikutnya, Jermey digantikan oleh Sir Nicholas Kay dan mulai bertugas di ZSL setelah masa jabatan Ralph Armond selama 13 tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler