OSO: Bom Samarinda Didalangi
REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Oedang (OSO) mengatakan ada pihak yang mendalangi teror bom di Samarinda. Menurutnya, tindakan teror dilakukan sebagai upaya merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Pasti ada dalang di belakang kejadian (teror) itu," ujar OSO usai di Aceh, Senin (14/11).
Teror bom terjadi di sebuah gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Ahad (13/11). Seseorang melemparkan sebuah bom molotov di gereja. Kejadian itu mengakibatkan seorang anak meninggal dunia serta beberapa orang mengalami luka.
OSO menilai, pelaku teror bom bukan umat Islam. Sebab, di dalam ajaran Islam tidak dibenarkan melakukan hal seperti itu. Polisi sudah menangkap satu orang yang diduga sebagai pelaku. Berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku diduga masih terkait jaringan lama.
Pelaku berinisial J ternyata mantan narapidana kasus bom Tangerang pada 2011 lalu. Pelaku juga masih terkait dengan jaringan teroris Serpong, Pepi Fernando. Oso mengatakan, sebagai umat Islam, dirinya juga mengecam tindakan biadap tersebut. Ia berharap, pelaku segera bertaubat dan tidak akan lagi melakukan perbuatan itu.
"Jangan lagi melakukan hal seperti itu, agar tidak menodai persatuan dan kesatuan serta agama," tegas dia.