Selasa 14 Apr 2020 16:32 WIB

Pesawat Robotik Temukan Target Pendaratan di Bulan pada 2021

Pesawat Robotik Nova-C akan mendarat dekat lembah terbesar di Bulan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Pesawat ruang angkasa robotik Nova-C akan mendarat di dekat Vallis Schröteri, lembah terbesar di bulan. Pesawat ini akan mendarat pada misi pengiriman pertamanya untuk NASA pada Oktober 2021.

Pesawat ruang angkasa robotik Nova-C dibangun oleh Intuitive Machines. Vallis Schröteri dikelilingi oleh Oceanus Procellarum, 'Samudera Badai' yang tampak seperti lautan terbesar di Bulan.

Baca Juga

Tim Nova-C mempelajari wilayah tersebut dengan sangat terperinci. Mereka akhirnya mengidentifikasi lokasi pendaratan yang cocok. Daerah yang dipilih datar, sebagian besar bebas dari batu-batu besar dan bahaya lainnya dan akan menawarkan sinar matahari yang berlimpah ke Nova-C yang bertenaga surya selama 14 hari.

"Penilaian pendaratan bulan semacam ini belum dilakukan sejak misi Apollo 1972," kata presiden dan CEO Intuitive Machines Steve Altemus dilansir di Space, Selasa (14/3).

"Upaya luar biasa yang dilakukan tim kami untuk sepenuhnya menandai pendekatan pendaratan, opsi lokasi pendaratan, dan kondisi penerangan kami untuk memastikan keberhasilan misi adalah tugas terpenting yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban kami kepada pelanggan pribadi kami dan NASA." jelasnya.

Pendaratan akan dilakukan enam hari setelah lepas landas, yang dijadwalkan berlangsung puncak dari roket SpaceX Falcon 9 pada 11 Oktober 2021, dari NASA Space Center NASA di Florida.

Nova-C akan terbang dalam kerja sama yang ditandatangani dengan program NASA Lunar Payload Services (CLPS) pada tahun 2019. Lander pribadi akan mengirimkan lima percobaan NASA dan sejumlah muatan komersial ke permukaan bulan.

CLPS dirancang untuk membuka jalan bagi program Artemis NASA untuk penjelajahan bulan, yang bertujuan untuk mendaratkan dua astronaut di dekat kutub selatan bulan pada tahun 2024. Selanjutnya, penjelajahan dilanjutkan dengan membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di dan sekitar bulan pada akhir dekade.

Sebagai contoh, muatan CLPS milik NASA termasuk instrumen yang akan menilai simpanan es air bulan, sumber daya utama bagi pos terdepan awak.

Intuitive Machines bukan satu-satunya perusahaan dengan kontrak pengiriman CLPS. Astrobotic yang bermarkas di Pittsburgh mendapatkan kesepakatan serupa pada 2019 dan akan memenuhinya menggunakan pendarat bernama Peregrine pada 2021. Perusahaan ketiga, Orbit Beyond, juga memenangkan kontrak CLPS pada 2019 tetapi kemudian mundur.

Kumpulan robot pendarat yang mungkin digunakan NASA masih jauh lebih dalam. Belasan perusahaan, termasuk SpaceX dan Blue Origin kelas berat, berhak menawar kontrak pengiriman CLPS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement