REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto meminjamkan salah satu bangunan gedungnya pada Pemkab Banyumas untuk menampung para pemudik yang kemungkinan pulang kampung pada masa lebaran kali ini. Bangunan yang dipersilakan UMP untuk melakukan karantina pemudik tersebut, merupakan gedung calon RS UMP yang belum digunakan.
Bangunan tidak berada di sekitar gedung kampus lainnya, sehingga cukup aman digunakan. Di gedung tersebut, juga sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Antara lain, ada beberapa bed, ruang berpendingin AC, dan sarana mandi cuci dan kakus (MCK). Bangunan dengan tiga lantai ini, memiliki kemampuan daya tampung 100 orang.
''Silakan Pemkab Banyumas memanfaatkan gedung milik UMP ini untuk menjadi tempat karantina pemudik yang pulang kampung,'' jelas Rektor UMP Dr Anjar Nugroho saat melakukan serah terima pengelolaan gedung pada Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Selasa (12/5).
Anjar Nugroho menjelaskan, di gedung ini UMP tidak hanya menyediakan tempat. Tapi juga tenaga kesehatan, tenaga keamanan dan tenaga pendukung sarana prasarana.
''Namun untuk kebutuhan logistik pemudik, kami mohon tetap Pemda yang menangani,'' katanya.
Dia menyebutkan, saat ini UMP juga masih memberikan bantuan logistik kepada mahasiswa yang tinggal di kost yang tidak bisa pulang. Selain itu, UMP juga akan memberikan 1000 beasiswa kepada calon mahasiswa baru dengan berbagai keadaan terutama yang terdampak COVID-19.
''Untuk seluruh mahasiswa aktif juga mendapat bantuan berupa keringanan SPP di semester depan,'' jelasnya.
Menanggapi hal itu., Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono memberikan apresiasi kepada UMP. atas ikut sertanya dalam membantu penanganan covid 19. Walaupun sudah ada tempat karantina, namum dia mengakui fasilitas yang disediakan UMP ini lebih bagus.
''Ini akan sangat membantu Pemkab bila kelak ada banyak warga yang mudik ke Banyumas,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk saat ini Pemkab masih akan tetap menggunakan gedung karantina yang sudah disiapkan di GOR Satria. ''GOR memiliki daya tampung sekitar 300 orang. Nanti kalau sudah tidak cukup, baru kita limpahkan ke gedung di UMP ini,'' jelasnya.
Menurutnya, status gedung UMP sebagai cadangan gedung karantina lebih disebebkan faktor efisiensi. ''Selama gedung di GOR belum over kapasitas, kita gunakan dulu gedung GOR. Hal ini agar penanganan berbagai hal terhadap pemudik, bisa dilakukan di satu tempat. Kalau sudah tidak cukup, baru ke gedung UMP,'' katanya.