Jumat 26 Jun 2020 00:51 WIB

Studi: Radang Usus Tingkatkan Risiko Demensia

Orang dengan penyakit radang usus berpotensi dua kali lipat terkena demensia.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Nora Azizah
Orang dengan penyakit radang usus berpotensi dua kali lipat terkena demensia (Foto: ilustrasi demensia)
Foto: pixabay
Orang dengan penyakit radang usus berpotensi dua kali lipat terkena demensia (Foto: ilustrasi demensia)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dengan penyakit radang usus (IBD) berpotensi dua kali lipat risiko terkena demensia. Hal itu mengacu pada hasil studi oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Veteran Taipei dan Universitas Yang-Ming Nasional di Taipei, Taiwan, bersama Universitas California San Francisco, Amerika Serikat (AS).

Studi ini mengamati data yang dikumpulkan dari 1.742 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas yang tinggal di Taiwan, yang telah didiagnosis dengan salah satu dari dua jenis IBD, kolitis ulserativa atau penyakit Crohn.

Baca Juga

Studi yang diterbitkan di jurnal Gut itu menemukan bahwa sebanyak 5,5 persen orang dengan IBD mengembangkan demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Sementara mereka yang tidak memiliki IBD hanya 1,5 persen kemungkinan mengembangkan demensia.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, termasuk usia dan kondisi yang mendasarinya, mereka yang memiliki IBD lebih dari dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan demensia dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi dan didiagnosis demensia sekitar tujuh tahun lebih awal daripada mereka yang bebas IBD.

Para peneliti juga menemukan bahwa dari semua demensia, risiko penyakit Alzheimer paling besar. Mereka yang menderita IBD enam kali lebih mungkin untuk mengembangkan Alzheimer daripada mereka yang tidak menderita IBD.

Para peneliti mencatat bahwa karena ini adalah penelitian observasional, mereka tidak dapat membangun hubungan sebab dan akibat antara IBD dan demensia. Namun, mereka melampirkan banyak bukti yang menunjukkan bahwa bakteri dalam usus yang disebut microbiome, dapat berdampak pada risiko kondisi kesehatan tertentu termasuk penurunan kognitif.

Kaitan IBD dan demensia juga diduga terkait dengan gangguan respon imun yang terjadi karena perubahan mikrobioma usus. Diet dan stres juga dianggap memperparah kondisi tersebut. Kolitis ulserativa menyebabkan peradangan dan borok yang bertahan lama di usus besar dan dubur, sementara penyakit Crohn menyebabkan peradangan pada lapisan saluran pencernaan.

Diare berat, sakit perut, kelelahan dan penurunan berat badan adalah gejala umum pada kedua kondisi tersebut.

“Identifikasi peningkatan risiko demensia di antara pasien dengan IBD mungkin akan bermanfaat meningkatjan kewaspadaan klinis, serta membantu memperlambat penurunan kognitif," kata para peneliti dilansir Malay Mail, Kamis (25/6).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement