REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan NEC dikenal dengan supercomputer bertenaga prosesor vector, terutama Earth Simulator. Biasanya, prosesor vector NEC ditujukan untuk simulasi numerik dan beban kerja serupa.
Namun, baru-baru ini NEC meluncurkan platform yang membuat prosesor kelas supercomputer SX-Aurora Tsubasa terbaru berukuran kecil. Ini dapat digunakan untuk kecerdasan buatan dan beban kerja machine learning.
“Pemrosesan vektor yang dipasangkan dengan middleware yang dioptimalkan untuk pipelining paralel menurunkan hambatan masuk untuk aplikasi kecerdasan buatan dan machine lining baru, dan diatur untuk menyelesaikan tantangan baik saat ini maupun di masa depan yang dulunya hanya dapat dicapai oleh penyedia cloud hyperscale,” ujar Robbert Emery, seperti yang dilansir dari Tech Radar, Sabtu (22/8).
Robbert Emery bertanggung jawab untuk mengkomersialkan teknologi canggih NEC Corporation dalam solusi platform HPC dan kecerdasan buatan/machine learning.
Platform AI SX-Aurora Tsubasa mendukung lingkungan Python dan TensorFlow, serta bahasa pemograman seperti C/C++ dan Fortran. NEC menawarkan beberapa versi SX-Aurora Tsubasa terbaru untuk desktop dan server yang dapat menangani kartu FHFL.
Model Prosesor Mesin Vektor paling canggih adalah tipe 20 yang memiliki 10 core yang berjalan pada 1.6GHz dan dipasangkan dengan memori HBM2 48GB. Kartu ini menawarkan kinerja puncak 3,07 FP32 TFLOPS atau 6,14 FP16 TFLOPS.