REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim turut menyambut baik lahirnya Universitas Siber Asia (Unsia) sebagai perguruan tinggi yang sepenuhnya daring. Ia pun menyampaikan harapannya kepada Unsia agar dapat melahirkan lulusan yang kompeten.
"Saya berharap Unsia menjadi penyelenggara pendidikan jarak jauh yang berkualitas. Tidak hanya membangun hard skills, tapi juga soft skills mahasiswanya. Itulah tantangan dari pembelajaran yang sepenuhnya daring, yaitu bagaimana mencetak sarjana yang kompeten dan unggul secara holistik," kata Nadiem, dalam keterangannya, Rabu (23/9).
Nadiem berpesan agar Unsia menghadirkan sebanyak mungkin praktisi ke dalam kampus. Ia menilai hal ini sangat penting agar lulusan Unsia betul-betul siap bekerja. "Tidak hanya menguasai teori, tapi juga bisa berkontribusi. Yang terpenting, agar lulusan Unsia merdeka dalam berpikir. Selalu belajar sepanjang hayat. Itulah inti dari Merdeka Belajar," kata dia.
Rektor Unsia Jang Youn Cho mengungkapkan, merupakan suatu kehormatan baginya diberikan kepercayaan memimpin perguruan tinggi siber pertama di Indonesia. Ia berharap universitas yang dipimpinnya dapat memberikan kesempatan bagi anak muda yang ingin belajar tanpa terhalang oleh jarak, waktu, dan kondisi ekonomi.
Unsia diharapkan akan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat Asia untuk meningkatkan mutu dan daya saing di tingkat Internasional serta membuka peluang kerja sama dengan perusahaan multinasional.
Unsia menyelenggarakan lima program studi (prodi). Adapun prodi yang dimaksud yakni Komunikasi, Manajemen, Akuntansi, Sistem Informasi, dan Informatika. Unas dan Unsia berada di bawah Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK). Unsia akan beroperasi di Menara Universitas Nasional (Unas) 2 di Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan.