REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) luncurkan pelembap tubuh yang mengandung vitamin D bernama Dermavita DHC. Produk ini dikembangkan peneliti FKKMK dan Fakultas Farmasi, ada Hardyanto Soebono, Retno Danarti, Ronny Martien dan Adhyatmika.
Produk dikembangkan bersama mitra PT. Dion Farma Abadi. Hardyanto mengatakan, Dermavita DHC merupakan produk pelembab pertama di Tanah Air yang diperkaya vitamin D, terutama pro vitamin D3. Hadir sebagai solusi atasi persoalan kulit kering.
"Ini menjadi produk pelembab pertama di Indonesia yang diperkaya dengan pro vitamin D3," kata Hardyanto dalam webinar New Discovery of Moisturizer, Senin (9/11).
Ia menuturkan, Dermavita DHC juga memberi alternatif masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan vitamin D dalam tubuh. Sumber vitamin D sebagian besar didapat dari paparan sinar matahari dan sebagian kecil lainnya didapat dari makanan dan suplemen.
"Kita coba hadirkan memberikan asupan vitamin D secara topikal yang menyasar sel target," ujar Hardyanto.
Retno menerangkan, inovasi produk pelembab yang dikembangkan memiliki kandungan 7-Dehydrocholesterol (pro-V D3) yang dikombinasikan dengan matrik skin barrier (ceramide, fatty acid, cholesterol). Keduanya dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit.
"Meningkatkan skin barrier dan membantu terapi dermatitis atopik. Vitamin D merupakan salah satu zat aktif yang memiliki mekanisme kerja dalam proses terjadinya kulit kering secara molekuler," kata Retno.
Secara klinis penambahan vitamin D topikal dapat meningkatkan kelembaban dalam kulit kering. Dengan begitu, diharap bisa mengatasi persoalan kulit kering yang mengganggu secara kosmetik, dan menurunkan penetrasi bahan iritan dan alergen.
CEO PT. Dion Farma Abadi, Fredy Setyawan menambahkan, Dermavita DHC juga mengandung squalane dan shouting botanical. Produk bersifat non-comedogenic, cocok digunakan masyarakat tropis dengan kelembaban rendah.
"Konsepnya untuk body lotion sebagai pelembab sekaligus treatment," ujar Fredy.