REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Indonesia Adi Utarini masuk dalam daftar 10 orang teratas yang membantu membentuk sains pada tahun 2020 oleh majalah Nature. Dia masuk dalam jajaran top tersebut melalui penelitian modifikasi nyamuk demam berdarah.
"Orang-orang ini membantu membuat penemuan luar biasa dan menarik perhatian pada masalah-masalah penting," kata laporan yang disusun oleh editor dan koresponden Nature di seluruh dunia, dikutip dari SCMP pada Kamis (17/12).
Dalam keterangan Nature yang terbit pada 15 Desember, dosen dari Universitas Gadjah Mada ini digambarkan sebagai seorang peneliti kesehatan masyarakat yang memimpin uji coba perintis dari sebuah teknologi yang dapat membantu memberantas demam berdarah.
Meski dunia sedang terfokus memerangi virus corona jenis baru, sosok yang mendapat panggilan Profesor Uut ini memilih bekerja memerangi infeksi mematikan DBD. Utarini dan rekan-rekannya telah berhasil memangkas 77 persen kasus DBD di beberapa kota besar Indonesia dengan melepaskan nyamuk yang telah dimodifikasi untuk menghentikan menularkan virus.