REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menegaskan komitmen Pemerintah untuk mempercepat transformasi digital dan pengembangan sektor teknologi informatika dan komunikasi di Indonesia. Johnny mengungkap, hal ini juga akan dikebut pada 2021 yang tinggal menghitung hari.
Salah satunya persiapan pengembangan teknologi 5G di Indonesia. "Tahun 2021 juga akan ditandai dengan persiapan deployment 5G technology di Indonesia," ujar Johnny dalam konferensi pers Kaleidoskop 2020 & Outlook 2021 yang disiarkan secara daring, Rabu (30/12).
Ia mengatakan, persiapan teknologi 5G akan diawali di beberapa spot pariwisata utama, yaini kawasan industri, ataupun kota-kota mandiri yang dari sisi ekosistem yang dinilai telah siap dengan 5G.
Namun, Johnny menegaskan persiapan 5G ini juga bersamaan dengan optimalisasi dan maksimalisasi deployment 4G. Hal ini untuk meningkatkan internet link ratio dan memperkecil disparitas digital atau digital divide antar wilayah di Indonesia.
Johnny mengatakan, saat ini masih ada wilayah yang belum terjangkau jaringan 4G dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia dengan layanan sinyal 4G berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tahun 2016.
Karena itu, Kominfo akan meneruskan pembangunan infrastruktur TIK pada 2021 yakni, peningkatan konektivitas telekomunikasi nasional melalui upaya pembangunan infrastruktur digital untuk memperkecil digital divide.
Menurut Menteri Kominfo, upaya pemerataan akses internet ini akan dilanjutkan Kementerian Kominfo dengan melakukan penggelaran akses di 12.548 desa dan kelurahan.
Menurut Menteri Johnny, proyek itu direncanakan untuk dilaksanakan dalam dua tahun ke depan atau pada akhir tahun 2022 diharapkan selesai.
"Itu lebih cepat sepuluh tahun dari rencana penyelesaian awal di tahun 2032 apabila dilakuan secara biasa-bisa saja,” katanya.
Menteri Kominfo menyatakan Badan Layanan Umum Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membangun seluruhnya 9.113 BTS di desa dan kelurahan di daerah 3T. Sedangkan 3.435 sisanya berada di daerah non-3T dan menjadi wilayah kerja dan komitmen dari seluruh operator seluler.
Selain pembangunan BTS, Kementerian Kominfo juga telah membangun layanan akses internet di 4.400 titik layanan fasilitas publik Di mana 3.126 titik diantaranya merupakan lokasi fasilitas layanan kesehatan.
Kementerian Kominfo, kata Johnny, melakukan percepatan untuk menyelesaikan penyediaan konektivitas untuk mendukung kegiatan fasyankes pada tahun 2020, lebih cepat dari rencana awal penyelesaian di tahun 2027.
“Atau 7 tahun lebih awal, sehingga seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia sejumlah 3.013 termasuk di daerah 3T di akhir tahun ini telah memiliki akses internet,” katanya.