REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, memberikan cukup banyak beasiswa untuk mahasiswanya. Total beasiswanya, mencapai sebesar Rp 9-10 miliar dalam kurun waktu 4 tahun.
Menurut Rektor Itenas Bandung, Prof Meilinda Nurbanasari, sekurang-kurangnya ada 20 program beasiswa yang diberikan Itenas. "Jadi setiap tahun kami memberikan sekitar Rp 2,5 miliar/tahun. Pada tahun ini Itenas memberikan kuota beasiswa sekitar 800 mahasiswa," ujar Meilinda dalam siaran persnya, Sabtu (15/5).
Meilinda menjelaskan, beberapa skema pemberian kuota tersebut adalah, pertama Beasiswa Full Cover selama 4 tahun, dari awal mahasiswa masuk hingga lulus. Beasiswa jenis ini berupa yakni beasiswa cahaya, online scholarship competition Medcom, dan KIP Kuliah dengan kuota total 82 mahasiswa.
"Di antaranya di cover hingga biaya hidup selama perkuliahan," katanya.
Kedua, kata dia, beasiswa ikatan dinas dengan berbagai perusahaan swasta, seperti beasiswa Taekwang. Ketiga, beasiswa dari berbagai Perusahaan Swasta, diantaranya beasiswa djarum foundation, PT Medion, bumi putera, BNI, dan lain-lain.
Keempat, kata dia, beasiswa APBD yakni beasiswa dari Pemprov Jabar, beasiswa bantuan wali kota, dan lainnya. Kemudian, beasiswa dari Itenas yakni Beasiswa mahasiswa unggul, beasiswa potongan 50 persen UKT, beasiswa mahasiswa berprestasi akademik dan non akademik.
"Beasiswa yang disediakan di Itenas tidak hanya untuk mereka yang kurang mampu, juga bagi mereka yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik," katanya.
Menurutnya, bagi calon mahasiswa yang akan masuk ke Itenas pun, ada berbagai jalur. Salah satunya adalah jalur masuk via Prestasi.
Beasiswa Itenas, kata dia, bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi calon mahasiswa maupun mahasiwa untuk mendapatkan Pendidikan terbaik yang ada di Indonesia. Agar daerah – daerah yang jauh dari pulau jawa mendapatkan hak yang sama.
"Pendidikan ini kami sebarkan dari sabang sampai Merauke," ujarnya.
Dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Itenas memfasilitasi mahasiswa yang lolos dalam program MBKM mendapatkan beasiswa berupa pemotongan biaya UKT selama 1 semester. Hal ini dilakukan agar meingkatkan motivasi dan daya Tarik terhadap program pemerintah MBKM tersebut.
Meilinda mengatakan, Program MBKM yang telah dilakukan Itenas, diantaranya Magang/Praktik Kerja
Mahasiswa Itenas telah mengikuti PMMB (Program Magang Mahasiswa Bersertifikat) di BUMN yang bekerjasama dengan FHCI (Forum Human Capital Indonesia) .
Program ini, kata dia, bertujuan untuk mempersiapkan dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam menghadapi persaingan global. Terdapat 20 mahasiswa yang berhasil mengikuti PMMB salah satunya mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual yang melaksanakan magang di Pertamina.
Program MBKM lainnya, kata dia, adalah Mengajar di sekolah. Kampus mengajar merupakan bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Salah satu mahasiswa Itenas yang lolos pada program Kampus Mengajar 1 tahun 2021 berasal dari Program Studi Arsitektur yang mengajar selama 3 bulan di SD Inklusi Azaddy Alghazal di Jatinagori Kabupaten Sumedang.
"Kami juga ada program pertukaran mahasiswa. Itenas sudah menjalankan perkuliahan antar prodi dalam Itenas maupun dengan Perguruan Tinggi lain baik luar negeri ataupun dalam negeri," katanya.