Jumat 04 Jun 2021 12:04 WIB

Karya Langka Isaac Newton akan Dilelang

Karya ikonik Isaac Newton diprediksi bisa mencapai Rp 18 miliar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Isaac Newton
Foto: Wikipedia
Isaac Newton

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai lelang Christie's Classic Week Exceptional Sale akan menghadirkan revisi tulisan tangan Isaac Newton (1642-1727) untuk Principia. Ini bisa dibilang sebagai karya tunggal terpenting dalam sejarah sains .

Ini adalah manuskrip kerja yang tidak diterbitkan untuk edisi kedua Newton yang diproyeksikan dan akhirnya ditinggalkan. Ini termasuk catatan tambahan oleh ahli matematika dan astronom Skotlandia David Gregory (1659-1708). Manuskrip itu ada di arsip Gregory sampai tahun 1860-an, dan berada di koleksi Maurice Car.

Baca Juga

Kepala Christie's Books & Manuscripts, London, Thomas Venning, menyampaikan manuskrip ilmiah bertanda tangan oleh Newton adalah yang paling langka di pasaran. Ia menyebut ini manuskrip tanda tangan lain yang berkaitan dengan Principia yang telah ditawarkan kepada publik selama lebih dari dua dekade. 

"Merupakan hak istimewa yang luar biasa untuk mempresentasikan karya ini kepada para kolektor, memungkinkan pandangan sekilas ke dalam pikiran salah satu pengaruh utama di bidang matematika dan sains, dan sangat menarik mengetahui bahwa karya yang tidak diterbitkan ini pernah berada di tangan Newton, mendokumentasikan karyanya untuk edisi kedua yang direncanakan dari Principia," kata Venning dilansir dari luxuryfact pada Jumat (4/6).

Karya Newton itu akan dilelang pada 8 Juli 2021 dengan perkiraan harga bisa mencapai Rp 18 miliar. Manuskrip bertanda tangan, yang ditulis tangan dalam bahasa Latin di atas kertas itu terdiri dari satu setengah halaman, dengan 39 baris di tangan Newton, di samping 14 baris dan dua diagram oleh ahli matematika dan astronom Skotlandia David Gregory. 

Revisi draft berhubungan dengan bagian-bagian kunci dari masing-masing dari tiga buku Principia, pada kompresi cairan, orbit komet dan gerakan benda di bagian kerucut eksentrik. Naskah tersebut adalah salah satu dari serangkaian makalah yang didorong oleh kunjungan Gregory ke Newton di Cambridge pada tanggal 4-10 Mei 1694. Selama kunjungan tersebut, keduanya terlibat erat dengan Principia edisi kedua yang direncanakan Newton, sebuah proyek yang telah dikerjakannya.

Principia menjelaskan hukum fisika universal gravitasi dan gerak yang ada di balik fenomena yang dijelaskan oleh pendahulu Newton yaitu Copernicus, Galileo dan Kepler. Newton menetapkan dasar matematis untuk gerakan benda-benda di ruang yang tak tertahankan (hukum inersia); gerakan cairan dan efek gesekan pada benda yang bergerak melalui cairan; dan, yang paling penting, menetapkan hukum gravitasi universal dan peran pemersatu dalam kosmos. 

Untuk pertama kalinya satu hukum matematika dapat menjelaskan gerakan benda-benda di bumi serta fenomena langit. Pandangan ilmiah Newton tidak ditantang secara serius sampai muncul teori relativitas Einstein dan teori kuantum Planck. Walau demikian prinsip dan metodenya tetap penting untuk solusi banyak pertanyaan ilmiah. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement