Jumat 02 Jul 2021 16:28 WIB

Mengapa Alam Tunduk kepada Manusia?

Lesson Learning dari Covid-19 (3)

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berpose saat wawancara khusus bersama Republika di ruangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam wawancara tersebut membahas tentang progres renovasi Masjid Istiqlal.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berpose saat wawancara khusus bersama Republika di ruangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam wawancara tersebut membahas tentang progres renovasi Masjid Istiqlal.

Oleh : Prof Nasaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, --- Alam ialah segala sesuatu selain Allah Swt (kullu ma siwa Allah). Di dalam menjalankan tugas kekhalifahannya, Allah Swt menundukkan alam semesta kepada manusia.

Allah Swt menegaskan: Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. (Q.S. al-Hajj/22:65).

Ketika pertama kali diciptakan manusia, Allah Swt memnyerukan kepada segenap makhluk untuk bersujud kepada Adam, lalu semuanya bersujud kecuali iblis: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". 

Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S. al-Baqarah/2:30). 

Para malaikat pun bersujud apalagi makhluk alam semesta. Bumi, bulan, matahari, dan bintang-bintang semuanya tunduk dan patuh kepada manusia. Termasuk laut, gunung, dan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Manusia boleh mengelola alam raya untuk dan dalam rangka menyempurnakan kapasitas dirinya sebagai hamba dan khalifah.

Ketundukan alam semesta bukannya tanpa alasan. Selain adanya perintah langsung Allah Swt dan para makhluknya yang lain, juga defacto manusia memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak melekat di dalam diri malaikat dan jin, sebagaimana dijelaskan dalam artikel terdahulu. 

Alam semesta akan tunduk kepada manusia sepanjang ia menjalankan kapasitas dan fungsi kekhalifahannya dengan benar. Manusia tetap memimpin jagat raya sesuai dengan tuntunan Sang Khaliq sebagaimana dituntunkan dalam Kitab Suci. Misalnya di dalam menjalankan kapasitas kekhalifahannya manusia tidak melampau batas sebagaimana dijelaskan dalam artikel terdahulu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement