REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Atlet taekwondo Universitas Nusa Mandiri (UNM) memborong medali pada Kejuaraan Taekwondo Papua Open Virtual 2021. Gelaran olahraga akbar ini digelar pada 29-31 Mei 2021, yang diselenggarakan oleh FAD Taekwondo Center Papua bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia.
Total mahasiswa UNM meraih tujuh medali. Masing-masing dua medali perak dan lima medali perunggu pada kategori E-Poomsae dan Speed Kicking Papua Open 2021.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNM, Arif Hidayat mengatakan prestasi yang diraih oleh para atlet taekwondo ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat berharga di tengah pandemi Covd-19 saat ini.
“Dengan adanya tujuh medali yang didapat, bisa menjadi pemicu untuk meraih lagi medali-medali dalam ajang berikutnya,” katanya kepada media, Selasa (6/7).
Ia menyebutkan, tiap-tiap atlet mendapatkan satu gelar. Mereka adalah Maria Emeralda (mahasiswa program studi Sistem Informasi) peraih medali perak, dan James Winson Raditya (mahasiswa program studi Sistem Informasi) peraih medali perak.
“Lalu para atlet yang mendapatkan medali perunggu dari program studi Informatika yakni Rahmadewi Serinia, Yusuf Khoirul Iksan, Rina Agustina, dan Gilang Rahmasyah. Kemudian atlet taekwondo dari program studi Sistem Informasi bernama Rimbun Legisto,” paparnya.
Taopik Hidayat selaku koordinator delegasi mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) menjelaskan, setiap atlet diminta membuat video sesuai kategori perlombaan yang diikuti. Lalu mereka mengirimkan video tersebut ke panitia pada rentang waktu 8-15 Mei 2021. Kemudian ditayangkan pada Youtube Papua Open Official pada tanggal 29-31 Mei 2021.
“Kejuaraan tersebut diikuti 1.367 atlet yang berasal dari 107 unit dojang (tempat latihan atau klub) dari 26 provinsi di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menurut Rina, salah satu atlet yang meraih medali perunggu, tantangan yang harus ia dan tim hadapi adalah harus pandai mengatur waktu dan menjaga stamina. Hal meningat kondisi fisik yang masih dalam situasi pandemi.
“Tantangan yang harus saya dan tim lewati dalam mengikuti kompetisi ini, salah satunya yaitu waktu dan kondisi latihan. Karena proses latihan dilaksanakaan pada saat berpuasa Ramadhan yang lalu, dan harus tetap mematuhi protokol Kesehatan,” katanya, Senin (5/7).
Ia berharap dirinya dan tim bisa terus konsisten meraih banyak prestasi lagi ke depannya.”Dalam bidang apapun, yang penting kita bisa terus adaptasi meski masih pandemi Covid-19,” ujarnya.
“Semoga kami terus bisa berprestasi dan mengharumkan nama kampus di kancah nasional maupun internasional. Dan kelak akan membawa pulang lebih banyak lagi medali dengan tingkatan yang lebih tinggi,” harapnya.