REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton UK menemukan kandungan parasetamol dengan konsentrat tinggi di Teluk Jakarta. Apakah pencemaran parasetamol ini membahayakan tubuh manusia?
Salah satu peneliti dalam riset ini, Prof. Zainal Arifin dari BRIN, mengatakan, timnya belum meneliti dampak kandungan parasetamol di Teluk Jakarta terhadap tubuh manusia. Namun demikian, penelitian terdahulu menemukan bahwa konsentrasi parasetamol dalam kadar berlebihan bisa mengganggu DNA manusia.
"Berdasarkan riset di Eropa tahun 1995, kalau berlebihan (terkontaminasi parasetamol) bisa mengganggu DNA," kata Zainal dalam konferensi pers daring Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa (5/10).
Hasil penelitian LIPI dan University of Brighton UK menemukan bahwa terdapat kandungan parasetamol konsentrasi tinggi di Teluk Jakarta. Di perairan di kawasan Angke, kandungan parasetamolnya 610 nanogram per liter (ng/L). Sedangkan di Ancol konsentrasi parasetamolnya 420 ng/L. Konsentrasi pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta ini lebih tinggi ketimbang pantai di Brazil (34,6 ng/L) dan pantai utara Portugis (51,2 - 584 ng/L).
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Prof Etty Riani, mengatakan, untuk memastikan dampak pencemaran parasetamol ini pada tubuh manusia memang perlu penelitian lebih lanjut. Baik itu penelitian terkait dampak langsung maupun dampak paparan dalam jangka waktu panjang.