Jumat 12 Nov 2021 18:39 WIB

Anak Muda di Indonesia Timur Perlu Perkuat Literasi Digital

Para orang tua pun diharapkan memahami literasi digital.

Red: Karta Raharja Ucu
Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan US Consulate General Surabaya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Sabtu-Ahad, 6-7 November 2021.
Foto: tangkapan layar
Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan US Consulate General Surabaya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Sabtu-Ahad, 6-7 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna memperkuat kecakapan literasi digital para generasi muda di Indonesia timur, Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan US Consulate General Surabaya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Sabtu-Ahad, 6-7 November 2021. Program yang digelar secara daring tersebut diikuti para siswa SMU di 10 kabupaten, lima provinsi di Indonesia timur.

Deretan sekolah yang terpilih mengikuti program tersebut adalah, SMAN 6 & SMAN 15 Maluku, SMAN 7 Buru Selatan, SMAN 1 Karang Intan Banjarmasin, SMAN 1 Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut, SMAN 1 dan SMAN 14 Gowa, SMAN 1 Pare-Pare, SMAN 2 Amlapura dan SMK PGRI Amlapura Kab. Bagli, SMAN 1 Susut, SMAN 2 Bangli, SMKN 1 Bagli, SMAN 1 Komodo Labuan Bajo, dan SMAN 1 Amarasi Barat Kabupaten Kupang.

Koordinator FGD, Ras Amanda mengatakan, program tersebut bertujuan memetakan sekaligus menggali kebutuhan generasi muda di wilayah Indonesia Timur. "Ini berkaitan dengan kompetensi literasi digital," kata Ras Amanda dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/11).

Amanda yang juga dosen Udayana ini menjelaskan, proses FGD dilakukan secara terpisah di setiap provinsi. Japelidi menurunkan tim FGD yang terdiri dari fasilitator, notulis, dan peneliti.