Selasa 23 Nov 2021 12:56 WIB

Berapa Batas Maksimal Seseorang tak Mandi?

Orang dapat berminggu-minggu tak mandi sebelum mulai mengeluarkan bau tidak sedap.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Berapa batas maksimal seseorang tak mandi? (ilustrasi).
Foto: Republika
Berapa batas maksimal seseorang tak mandi? (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, mandi adalah kebutuhan, namun sebagiannya lagi menganggap mandi bukan kebutuhan. Terlepas dari pilihan Anda, ada beberapa aturan yang sebaiknya diikuti dalam hal mandi. 

Mandi sangat penting untuk membersihkan pori-pori dan memungkinkan sel-sel kulit berfungsi dengan baik sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Studi juga menunjukkan mandi air hangat atau mandi sebelum tidur dapat membantu proses tidur. Penelitian menunjukkan, mandi dua jam sebelum tidur optimal untuk tidur malam yang nyenyak.

Baca Juga

Aliran darah, pernapasan, dan konsentrasi yang juga meningkat selama mandi sehingga menjadikan kebiasaan tersebut sebagai bagian penting dari rutinitas harian Anda. Namun, kulit yang sehat mempertahankan lapisan minyak dan keseimbangan bakteri baik. Mandi terlalu sering dapat menghilangkan lapisan minyak dan menyebabkan kekeringan di kulit.

Frekuensi mandi kemungkinan akan bervariasi sepanjang tahun, terutama karena pemanasan dalam ruangan menyebabkan kulit lebih kering. Mandi terlalu sering selama bulan-bulan pada musim dingin dapat mengeringkan kulit lebih jauh, tetapi menurunkan suhu air dapat membantu menghindari hal ini.

Kulit Anda mungkin lebih kering pada musim dingin, dalam hal ini terlalu banyak mandi dapat menyebabkan kekeringan yang ekstrem. Namun, mandi setiap hari pada musim panas mungkin tidak berdampak negatif pada kulit Anda. Karena tidak ada aturan baku tentang berapa banyak yang berlebihan, penting bagi Anda untuk mengenal tubuh Anda dan menentukan apa yang dapat ditoleransi oleh kulit Anda.

Survei menunjukkan, orang dapat berminggu-minggu tanpa mandi, sebelum mereka mulai mengeluarkan bau tidak sedap. Namun ini tidak berarti mereka harus melakukannya.

Saat individu meninggalkan tiga sampai empat hari antara mandi, mereka berisiko mengumpulkan bercak-bercak hitam pada kulit bersisik, yang dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakteri. Bercak ini terdiri atas sel kulit mati, kotoran, dan keringat yang dapat memicu jerawat atau memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti psoriasis, dermatitis, dan eksim.

Dokter kulit kosmetik yang berbasis di New York City, Michele Green, menjelaskan, beberapa orang perlu mandi lebih sering dibandingkan yang lain, tergantung seberapa sering mereka berolahraga. Selain baunya, Anda juga perlu memperhatikan sejumlah masalah kulit yang berbeda seperti jerawat, iritasi, peningkatan kondisi kulit yang ada, dan bahkan bertahun-tahun atau infeksi jamur.

"Jerawat terbentuk ketika ada penyumbatan dan peradangan pada folikel sebaceous, tidak hanya di wajah tetapi juga di dada dan punggung," ujarnya seperti dilansir di laman Express, Selasa (23/11).

Mandi terlalu sebentar membuka peluang bakteri penyebab jerawat terperangkap di dalam pori-pori. Saat bakteri tidak hanyut dari area sekitar mata, mulut, atau hidung, bakteri tersebut dapat masuk ke dalam lubang. Ini dapat menempatkan tubuh pada risiko terkena pilek atau infeksi yang memicu respons dari sistem kekebalan tubuh.

Meskipun tidak ada durasi yang ideal untuk mandi, para ahli menyarankan bahwa mandi singkat yang berlangsung antara tiga atau empat menit, dengan fokus pada ketiak dan selangkangan, mungkin sudah cukup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement