Selasa 01 Mar 2022 07:50 WIB

Remaja dengan Kondisi Inflamasi Multisistem Tetap Dianjurkan Vaksinasi

Inflamasi multisistem merupakan kondisi peradangan dari sistem kekebalan tubuh.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Populasi berusia muda antara usia 12-20 tahun telah melaporkan beberapa kasus sindrom langka yaitu inflamasi multisistem.
Foto: AP/Anupam Nath
Populasi berusia muda antara usia 12-20 tahun telah melaporkan beberapa kasus sindrom langka yaitu inflamasi multisistem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi penduduk berusia muda antara usia 12-20 tahun telah melaporkan beberapa kasus sindrom langka, yaitu inflamasi multisistem atau dikenal sebagai MIS-C. Kondisi itu terjadi sistem kekebalan menjadi overdrive setelah divaksinasi Covid-19, menurut laporan Lancet baru-baru ini.

Laporan tersebut mencatat, MIS-C adalah kondisi langka yang dapat terjadi dua hingga enam pekan setelah infeksi Covid-19. Pasien mengeluhkan demam dan menunjukkan tanda serta gejala keterlibatan multiorgan dengan peradangan sistemik.

Baca Juga

"Pasien dengan MIS-C biasanya datang dengan demam terus-menerus, sakit perut, muntah, diare, ruam kulit, lesi mukokutan, dan, dalam kasus yang parah, hipotensi, dan syok," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di situs web mereka, dilansir dari Fox News, Selasa (1/3).

Badan tersebut menambahkan penyakit itu mungkin dimulai berminggu-minggu setelah seorang anak terinfeksi SARS-CoV-2. Pertama kali dikenali pada April 2020, 5.973 kasus dilaporkan ke CDC antara Mei 2020 hingga November 2021. Penulis penelitian berhipotesis penyakit berkembang karena respons imun hiperaktif terhadap infeksi Covid-19 pada pasien rentan yang memiliki kecenderungan genetik untuk sindrom tersebut.