REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penelitian terbaru menunjukan satu dari empat anak dengan Covid-19 mengalami masalah yang berkepanjangan atau dikenal dengan long covid. Mereka merasakan gejala dari masalah itu meski telah negatif dari virus corona.
Laporan tersebut mengungkapkan antara 80.071 anak-anak dengan Covid-19 dalam penelitian, sebanyak 25 persen mengembangkan gejala yang berlangsung setidaknya empat hingga 12 minggu atau gejala persisten baru yang muncul dalam 12 minggu.
Masalah-masalah yang terlihat pada anak dengan gejala Covid yang panjang seperti neuropsikiatri yang terdiri dari gejala mood, kelelahan, gangguan tidur, sakit kepala, perubahan kognitif, pusing, masalah keseimbangan. Terdapat pula kardiorespirasi yang terdiri dari kesulitan bernapas, mampet, intoleransi olahraga, nyeri dada dan sesak, batuk, irama jantung tidak teratur.
Ada pula masalah terkait kulit dengan berkeringat secara berlebihan, gatal, rambut rontok. Selain itu gejala gastrointestinal yang berupa sakit perut, konstipasi, diare, muntah, dan mual.
Analisis data yang dikumpulkan dari berbagai penelitian dengan metodologi berbeda tidak dapat menghasilkan kesimpulan yang jelas. Para peneliti mengakui sesuatu yang jelas adalah anak-anak dan remaja juga memiliki konsekuensi kesehatan fisik dan mental yang berasal dari Covid-19.
"Mengidentifikasi tanda dan gejala utama Covid panjang pada anak dapat membantu mendiagnosis, mengembangkan perawatan yang lebih baik, membuat tim multidisiplin untuk manajemen klinis yang optimal, dan menemukan faktor risiko untuk pencegahan," kata penulis studi Houston Methodist Research Institute di Texas Sonia Villapol.