Ahad 10 Apr 2022 22:01 WIB

Waspada, Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Diabetes

Kadar gula yang tinggi bisa jadi pemicu munculnya bau mulut.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kadar gula yang tinggi bisa jadi pemicu munculnya bau mulut.
Foto: www.freepik.com.
Kadar gula yang tinggi bisa jadi pemicu munculnya bau mulut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit diabetes sering kali tidak memunculkan gejala di awal, sehingga jarang disadari penderitanya. Perubahan pada mulut dapat membantu orang-orang untuk bisa mengenali diabetes lebih dini.

Ketika penyakit diabetes tidak dikenali lebih awal, kadar gula darah pasien bisa tidak terkontrol untuk waktu yang lama. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi serius pada berbagai organ tubuh, seperti ginjal, mata, dan saraf.

Baca Juga

Oleh karena itu, menemukan diabetes lebih cepat merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mewaspadai perubahan-perubahan pada mulut.

Menurut Diabetes and Wellness Foundation, ada dua perubahan di area mulut yang berkaitan erat dengan diabetes. Kedua perubahan tersebut adalah mulut kering dan napas seperti beraroma buah atau fruity.

Diabetes UK menambahkan, ada satu perubahan lain pada mulut yang juga patut diwaspadai berkaitan dengan diabetes. Perubahan tersebut adalah bau mulut atau halitosis.

Bau mulut ini bisa terjadi karena kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes bisa meningkatkan kadar glukosa di air liur. Ini bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri di mulut dan memicu terjadinya penumpukan plak gigi.

"Bila plak gigi tidak dibersihkan dengan efektif, kerusakan gigi dan penyakit gusi bisa terjadi, (di mana keduanya) juga menyebabkan halitosis," jelas Diabetes UK, seperti dilansir Unilad, Ahad (10/4/2022).

Bau mulut pada penyandang diabetes juga bisa disebabkan oleh ketoasidosis. Ketoasidosis merupakan kondisi di mana tubuh membakar lemak, alih-alih membakar glukosa. Kondisi ini bisa terajdi karena kadar insulin di dalam darah terlalu sedikit atau resistensi insulin terlalu tinggi.

"Keton kemudian terbentuk sebagai produk limbah yang menyebabkan bau tak biasa pada napas," jelas Diabetes UK.

Beberapa tanda lain yang patut diwaspadai berkaitan dengan diabetes adalah peningkatan rasa haus, peningkatan frekuensi berkemih, dan merasa tidak enak badan. Kemunculan rasa lelah, pandangan kabur, dan penurunan berat badan yang tak direncanakan juga bisa menjadi tanda diabetes.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah di atas normal. Sekitar 90 persen kasus diabetes merupakan jenis diabetes tipe 2 yang sangat berkaitan dengan pemilihan pola makan dan gaya hidup tidak sehat.

Kadar gula darah yang tak terkontrol bisa membuat penyandang diabetes lebih berisiko untuk mengalami beberapa komplikasi serius. Sebagian di antaranya adalah gagal ginjal, strok, dan penyakit jantung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement