Rabu 18 May 2022 18:26 WIB

Gaya Hidup Sedenter Picu Munculnya Sindrom Metabolik, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Sindrom metabolik ditandai dengan kenaikan kolesterol, tekanan darah, dan gula darah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Obesitas (ilustrasi). Obesitas sentral juga termasuk dalam gejala sindrom metabolik.
Foto:

Gejala sindrom metabolik bisa dikenali melalui perubahan yang dialami penderita. Menurut dr Julahir, pengidap diabetes mudah merasakan lapar dan haus yang diikuti frekuensi buang air air kecil sering. Gejala lain yang biasanya dirasa, yaitu nyeri dada.

"Saat seorang pasien datang dengan keluhan nyeri dada, dokter harus menggali riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kadar gula darah tinggi," jelas dr Julahir.

Pasien juga kerap datang dengan keluhan gangguan tidur. Sementara itu, dosen FK UII, dr Rina Juwita, menjelaskan, penderita sindrom metabolik perlu melakukan perbaikan gaya hidup.

Langkah awal yang perlu diterapkan ialah berolahraga. Tapi, saat mendengar kata olahraga banyak orang yang malas melakukannya.

"Tapi, bagi penderita obesitas sentral, olahraga wajib dilakukan. Bukan sembarang olahraga, namun kardiometabolik seperti joging, renang, bersepeda, jalan cepat, dan senam. Tujuan dari olahraga tersebut untuk menurunkan kadar lemak penderita," kata Rina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement