REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perenomian global terus mengalami pemulihan dari waktu ke waktu. Hal ini pun mempengaruhi pasar ekspor untuk mobil yang dirakit di Indonesia.
Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor, Wijananto Jati Pradono mengatakan, peningkatan ekspor tercermin dari capaian Suzuki XL7 dalam awal 2022.
"Pada periode Januari hingga April, XL7 catatkan peningkatan ekspor CBU atau completely built up sebesar 30 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021," kata Wijananto dalam keterangan pers, Kamis (2/6/2022).
Dengan capaian itu, maka Mobil LSUV unggulan Suzuki ini berada pada peringkat pertama sebagai kontributor ekspor CBU. Sedangkan kontributor ekspor terbesar lainya ditempti oleh All New Ertiga dan New Carry Pick Up.
"Peningkatan penjualan ekspor yang positif ini menunjukkan bahwa XL7 terus menjadi mobil impian bagi pelanggan setia Suzuki sejak pertama diluncurkan. Vietnam, Filipina, Meksiko, Thailand, dan Taiwan menjadi lima negara dengan permintaan tertinggi terhadap XL7," ujarnya.
Berdasarkan data ekspor CBU yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Indonesia telah mengekspor 131.941 unit mobil produksi lokal selama periode Januari hingga April 2022 lalu. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 28,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
Sepanjang tahun 2022, Suzuki sendiri melakukan ekspor ke 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Oseania, hingga Afrika, baik melalui pelabuhan Patimban maupun Tanjung Priok. Dalam kategori CBU, Suzuki mencatatkan peningkatan ekspor sebesar 17 persen.