REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – SD Bosowa Bina Insani menggelar wisuda Angkatan Ke-31 Tahun Pelajaran 2021-2022. Wisuda itu diadakan di SD Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor, Sabtu (25/6).
“Pada hari ini, SD Bosowa Bina Insani melepas siswa kelas VI angkatan ke-31 tahun pelajaran 2021-2022. Dari 75 siswa, Alhamdulillah lulus 100 persen,” kata Kepala SD Bosowa Bina Insani, Eka Rafikah saat memberikan kata sambutan acara wisuda, Sabtu (25/6).
Eka mengemukakan, selama pandemi Covid-2019 dua tahun terakhir, ada perubahan pembelajaran. Para siswa harus mengikuti pelajaran secara daring (Pembelajaran Jarak Jauh, PJJ). “Meskipun demikian, para siswa mampu meraih hasil maksimal. Semua itu berkat kerja keras semua, dan dukungan penuh ortu mengawasi belajar di rumah,” ujar Eka seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/6).
Eka menambahkan, para wisudawan angkatan ke-31 akan hidup di dunia yang ditandai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). “Kalian terintegrasi dengan internet. Setiap orabg dituntut mampu berintegrasi dengan internet. Pada saat yang sama, pendidikan karakter juga penting. Keduanya harus dikolaborasikan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Eka menyampaikan pesan kepada para wisudawan. “Pesan kami, jangan tinggalkan shalat. Sebab dengan shalat, kalian bisa mencapai apapun yang kalian cita-citakan,” kata Eka.
Eka pun berpesan kepada orang tua wisudawan. “Kepada orang tua, kami titip agar anak-anak dijaga dan diingatkan shalat dan mengaji. Dengan shalat dan mengaji, mereka akan bisa meraih apapun yang mereka cita-citakan,” ujarnya.
Wakil Direktur Pengembangan Akademik Bosowa School, Eko Arianto mengatakan, Sekolah Bosowa (Bosowa School) dikembangkan di tiga kota, yakni Bogor, Cilegon, dan Makassar. Sejak 2018, Sekolah Bosowa melakukan transformasi menjadi dynamic integrated school. Sehingga, apa yang dirasakan oleh para siswa Sekolah Bosowa di Bogor, juga dirasakan siswa Sekolah Bosowa di Cilegon dan Makassar.
“Melalui transformasi tersebut, kami berkomitmen bahwa kami betul-betul jadi orang tua bagi siswa. Salah satunya adalah rasio 1 guru berbanding 10-12 siswa,” kata Eko.
Ia menambahkan, Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor menyelenggarakan jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA. “SD merupakan salah satu jenjang pendidikan yang sangat penting. Anak-anak setelah usia dini (KB-TK) masih punya fase keemasan terutama kelas 1-3 SD. Inilah yang betul-betul kami kawal. Kami berkomitmen tiga hal: kami tidak marah, kami tidak menyuruh, kami tidak melarang,” ujarnya.
Selain itu, kata Eko, Sekolah Bosowa menerapkan kuota lima persen bagi siswa yang berkebutuhan khusus (anak berkebutuhan khusus, ABK). “Kami menyebutnya sekolah inklusi. Ke depan, kami akan terus bertransformasi. Baik menyangkut sumber daya manusia (SDM), pembelajaran, maupun vitalisasi infrastruktur,” paparnya.
Eko juga menambahkan, setiap jenjang pendidikan di Sekolah Bosowa, siswa disiapkan untuk sampai ke perguruan tinggi. Target lulusan Sekolah Bosowa bisa diserap sebanyak mungkin di perguruan tinggi. “Target lulusan SMA Bosowa diserap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) paling tidak 50 persen. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah membina kerja sama dengan berbagai PTN terkemuka, antara lain IPB dan UGM,” ujarnya.
Kabid Pendidikan SD, Dinas Pendidikan Kota Bogor Rudi Suryanto mengucapkan selamat kepada orang tua bahwa satu tahap pendidikan sudah diselesaikan. “Ke depannya, lebih berat lagi,” ujarnya.
Rudi juga berterima kasih kepada Sekolah Bosowa yang telah menerapkan sekolah inklusi. “Terima kasih Sekolah Bosowa telah berkenan menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) atau sekolah inklusi,” kata Rudi.
Pada kesempatan tersebut, SD Bosowa Bina Insani memberikan penghargaan kepada para lulusan terbaik. Kategori penghargaan terbaik itu terdiri dari Lulusan Terbaik Putra dan Putri, Siswa Terbaik masing-masing kelas, Primary Checkpoint 2022, peraih Nilai Tertinggi Ujian Sekolah, serta Prestasi Non-Akademik dan Literasi.