REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Dosen IPB University dari Departemen Silvikultur dan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) memberikan pelatihan budidaya dan pembuatan demplot porang dengan pola agroforestri di Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pertengahan Juni lalu. Pelatihan ini dilakukan dalam rangka kegiatan Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) yang dicanangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Tahun 2022. Tim Dosen Pulang Kampung di Desa Sugihwaras ini diketuai oleh Dr Istomo dengan anggota Dr Adisti Permatasari Putri Hartoyo dan Dra Sri Rahaju.
Dr Istomo mengatakan pelatihan ini diikuti oleh anggota Kelompok Tani Subur Dusun Sungwi Desa Sugihwaras RT 13 dan RT 14 RW 04. Ia menerangkan, kegiatan pelatihan ini bekerja sama dengan mitra Kelompok Tani Subur Dusun Sungwi Desa Sugihwaras dengan ketua Agung Kurniato.
“Pelatihan budidaya porang dan pembuatan demplot porang dengan pola agroforestri bertujuan agar anggota Kelompok Tani Subur mampu memahami dan mempraktikkan budidaya porang (Amorphophallus muelleri Blume) secara agroforestri,” kata Dr Istomo, dosen IPB University seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (27/6).
Ia menerangkan, Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati dipilih karena program pengabdian Dosen Pulang Kampung diprioritaskan di kampung halaman ketua tim. Tidak hanya itu, di Desa Sugihwaras banyak kebun dan pekarangan yang sudah ditanami pohon jati. Dengan demikian, tanaman tersebut dapat menjadi naungan porang yang dikombinasikan dengan rumput gajah sebagai makanan ternak kambing dan sapi yang banyak dipelihara di Desa Sugihwaras.
Dr Istomo menjelaskan, rangkaian kegiatan pelatihan itu dimulai dari penjelasan mengenai porang, manfaat, persyaratan tumbuh, persiapan lahan, pemilihan dan beberapa macam bibit untuk penanaman, praktik penanaman, cara pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran. Untuk itu, Tim Dosen Pengabdian IPB University menyediakan demplot penanaman porang seluas 150 meter persegi untuk 150 bibit porang.
”Saya sudah membuktikan manfaat porang karena tiga anak saya menjadi sarjana karena porang” kata Djondarto, pelatih budidaya porang. Sementara, Agung Kurnianto, ketua Kelompok Tani Subur menerangkan, “Selama ini banyak areal kebun dan pekarangan yang ditanami singkong, pisang dan jati dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan menanam porang dan rumput gajah dalam pola agroforestri sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Kepala Desa Sugihwaras, Wignyo Martono menyampaikan, “Kami sangat mendukung kegiatan yang diadakan oleh dosen IPB University ini. Semoga setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini masyarakat tertarik membudidayakan porang yang bernilai tinggi untuk ekspor dan mudah ditanam di tanah-tanah marginal di Desa Sugihwaras.”