REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menggelar seminar Delivering Messages Between Spaces. Tema yang dipilih dalam Dies Natalis IKJ ke-52 ini sebagai langkah awal mengakomodasi berbagai pemikiran seni sebagai akibat adanya perubahan dan perkembangan pola dan jalur interaksi sosial masyarakat pasca pandemi.
Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Dr. Indah Tjahjawulan mengatakan, para pembicara utama yang diundang sebagai para pemikir, intelektual, dan cendekiawan yang juga sekaligus praktisi seni akan memberikan pencerahan baru untuk membangun bidang seni dan berbagai fenomena kontemporer yang menjadi isu di tengah masyarakat seni dan masyarakat luas.
"Begitu pula para presenter yang akan membicarakan berbagai tema yang akan membangun discourse seni sebagai ilmu pengetahuan interdisipliner dengan ilmu lainnya," katanya, Kamis (7/7/2022).
Adapun tema yang dibicarakan yakni, Evaluasi dan Adaptasi Media Pembelajaran Seni, Modifikasi dan Inovasi Ruang Fisik dan Ruang Virtual, Karya Seni dan Perlindungan Hukum, dan Seni sebagai Pembentuk Karakter Bangsa. Dia menjelaskan, seminar Delivering Messages Between Spaces adalah langkah awal dalam mengakomodasi berbagai pemikiran seni akibat perubahan dan perkembangan pola dan jalur interaksi sosial masyarakat pasca pandemi saat fungsi dan peran ruang fisik diambil alih oleh ruang virtual.
"Kehadiran berbagai platform baru dalam distribusi seni juga menjadi satu urgensi terkait kepemilikan kekayaan intelektual," katanya.
Semangat Dies Natalis ke-52 “IKJ, “Game Changing: Transformasi Demi Pertumbuhan” melalui Delivering Messages Between Spaces, mengajak seluruh akademisi dan praktisi seni untuk turut menjawab tantangan melalui pemanfaatan atas ruang fisik dan ruang virtual yang sesuai dan seimbang.
Ketua Pelaksana Dr. Lucky Wijayanti menjelaskan, beberapa pakar yang hadir dalam seminar di antaranya Seno Gumira Ajidarma dari IKJ yang membahas tentang Media Culture Game Changer? Rule of the Game. Kemudian ada Rektor ISBI Bandung Prof Een Herdiani yang membahas Alih Wahana Pertunjukan Tari Pada Ruang Virtual Era Baru Dalam Kehidupan Tari di Indonesia. Lalu ada Rektor ISI Denpasar-Bali Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana yang berbicara tentang Estetika Seni Virtual; Tradisi Luruh Media Digital. Dan Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan Bandung Prof Dr Bambang Sugiharto yang membahas mengenai Messages Between Spaces. Selanjutnya pada sesi kedua akan mempresentasikan 43 artikel dari para pemakalah yang telah melalui tahapan seleksi oleh reviewer Dr. Iwan Gunawan dan Nan T Achnas PhD. yang nantinya akan dijadikan e-prosiding ber ISSN dan DOI.