REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menanggapi bebasnya Habib Rizieq Shihab (HRS). Ia berharap dengan selesainya hukuman ini, HRS dapat lebih bijaksana dalam berbagai tindakan maupun ucapannya di masa depan.
"Saya juga berharap agar beliau lebih berhati-hati dalam berbagai tindakan beliau ke depannya, karena walau bagaimanapun HRS ini memiliki pengikut dan tentunya akan sangat baik jika beliau menggunakan pengaruhnya untuk hal-hal yang positif, damai, dan menyejukkan," ujar Sahroni lewat keterangannya, Rabu (20/7/2022).
Ia juga menanggapi pernyataan HRS yang menyebut, Indonesia tengah mengalami darurat kebohongan dan korupsi. Ia pun mengajak HRS untuk bersama-sama membenahi dua hal tersebut.
"Kita paham memang masih banyak terjadi ketidakadilan dan yang darurat-darurat di negara ini, makanya mari kita bersama-sama berjuang untuk menghilangkan hal-hal tersebut. Jangan kita bermaksud ingin melawan, tapi justru dengan cara-cara yang memecah belah bangsa," ujar Sahroni.
Mantan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali menggaungkan revolusi akhlak setelah keluar dari tahanan usai resmi mendapatkan pembebasan bersyarat pada Rabu (20/7/2022). Baginya, orang yang memiliki akhlak yang baik, maka tubuh dan akalnya akan digunakan untuk kebaikan sehingga Indonesia pun menjadi lebih baik.
Selain itu, HRS juga menyinggung perihal kondisi negara yang dipenuhi darurat kemungkaran hingga darurat korupsi. Menurutnya untuk memulihkan negara dan bangsa dari kedaruratan tersebut adalah dengan revolusi akhlak. Ia juga menegaskan tidak akan bergeser sedikit pun atau meninggalkan umat.
“Orang kalau akhlaknya baik takan korupsi, orang yang akhlaknya baik tidak akan berbuat dzalim, orang kalau akhlaknya baik tidak akan menyusahkan rakyat, orang yang akhlaknya baik tak akan merusak negeri, orang yang aklhaknya baik tidak akan menghina agama, menghina rasul, menghina Alquran,” tegas HRS.