Kamis 21 Jul 2022 10:54 WIB

Cara Gen Penguin Bisa Beradaptasi dengan Lingkungan yang Lebih Hangat

Penguin memiliki tingkat evolusi paling lambat di antara burung-burung lain.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Penguin,
Foto:

Tidak mengenal rasa

Dr. Emerling juga menetapkan bahwa penguin telah kehilangan kemampuan untuk mencicipi berbagai rasa, seperti paus, anjing laut, singa laut, dan walrus, yang berevolusi menjadi kehidupan yang bergantung pada air.

Mereka tampaknya tidak memiliki reseptor rasa yang dapat mendeteksi umami, manis, atau pahit. Dia berhipotesis bahwa mungkin karena makanan mereka yang terbatas atau cara mereka mengkonsumsi mangsanya, yang mungkin membuat rasa agak berlebihan.

 

Selain itu, penguin tidak benar-benar memiliki reseptor rasa. Gen untuk enzim kitinase, yang digunakan oleh hewan darat pemakan serangga untuk memecah kitin yang kuat dalam eksoskeleton serangga, telah hilang sebagai bagian dari adaptasi terhadap kehidupan air.

Evolusi penguin dan perubahan iklim

Para peneliti membuat pohon keluarga penguin yang lengkap dan membandingkannya dengan catatan geologis dan iklim. Mereka mampu mengamati efek dari siklus iklim hangat dan dingin pada evolusi berbagai spesies penguin serta bagaimana populasi berbagai spesies penguin bervariasi dari waktu ke waktu.

Setelah dimulainya arus laut yang kuat yang mulai mengelilingi Antartika sekitar 30 hingga 40 juta tahun yang lalu, mereka menemukan bahwa ledakan tiba-tiba spesies baru mulai muncul.

 

Penemuan yang patut dicatat adalah melambatnya evolusi penguin di iklim yang lebih hangat. Mereka saat ini memiliki salah satu tingkat evolusi paling lambat di antara burung, yang bermasalah mengingat perubahan iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement