REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan induk Tinder, Match Group, mengumumkan akan mundur dari rencana kencan metaverse Tinder dan membatalkan mata uang Tinder Coins dalam aplikasi. Langkah tersebut diambil di tengah laporan pendapatan yang mengecewakan pada kuartal terakhir.
Selain masalah itu, perusahaan juga menghadapi cobaan lain yaitu CEO wanita pertama Renate Nyborg mengundurkan diri. Sebelumnya, Nyborg menetapkan rencana untuk program kencan metaverse atau Tinderverse.
Tahun lalu, Tinder mengakuisisi sebuah perusahaan bernama Hyperconnect yang berfokus pada video, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi augmented reality (AR). Kemudian Nyborg mengungkapkan pengalaman “Single Town” berbasis avatar sebagai cara bagi pengguna Tinder dapat bertemu dan berinteraksi dengan pengguna lain di ruang virtual.
CEO Match Group Bernard Kim menginstruksikan tim Hyperconnect untuk beralih dari rencana itu. "Kami akan mempertimbangkan untuk bergerak maju pada waktu yang tepat ketika kami memiliki lebih banyak kejelasan peluang,” kata Kim dikutip The Verge, Kamis (4/8/2022).
Selain masalah metaverse, Tinder juga dihadapi dengan batalnya rencana mata uang dalam aplikasi bernama Tinder Coins. Ide rencana itu untuk mendistribusikan koin sebagai hadiah bagi pengguna yang aktif di layanan dan menjaga profil mereka tetap up to date.
Pada Februari tahun ini, fitur tersebut telah diluncurkan di beberapa pasar di seluruh dunia. Namun sekarang, Kim mengatakan perusahaan sedang mengevaluasi kembali rencana Tinder Coins-nya. “Setelah melihat hasil yang beragam dari pengujian Tinder Coins, kami memutuskan untuk mengambil langkah mundur dan memeriksa kembali inisiatif itu sehingga dapat berkontribusi lebih efektif terhadap pendapatan Tinder,” ujarnya.