REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penyalahgunaan narkoba kini menjadi persoalan kronis yang dihadapi Indonesia. Mantan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol (Purn) Dr Drs Ali Johardi, SH, MH mengingatkan agar mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda mewaspadai peredaran narkoba.
"Tertangkapnya bandar-bandar narkoba internasional dan bermunculannya public figure sebagai pengguna narkoba dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat narkoba. Karena itu, mahasiswa harus terus meningkatkan kewaspadaan," ujar Ali Johardi dalam acara sosialisasi bahaya narkotika bagi mahasiswa baru Universitas Krisnadwipayana (Unkris) seperti dalam siaran persnya, Selasa (6/9/2022).
Acara tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung secara luring di kampus Unkris Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi 5-9 September 2022. Kegiatan sosialisasi bahaya narkoba bagi mahasiswa tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Kepala BNN Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor B/1180/VIII/KBU/PC.03.00/2022/BNNP 11 Agustus 2022, tentang menyampaikan Materi P4GN untuk Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III.
Dalam surat tersebut BNN Provinsi DKI Jakarta mengharapkan peran serta perguruan tinggi dalam upaya pencegahan dan meningkatkan daya tangkal mahasiswa terhadap penyalahgunaan narkoba dengan bentuk penyampaian materi P4GN dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru, maupun kegiatan kemahasiswaan lainnya. Terdapat pula imbauan tentang bahaya narkotika seperti spanduk, xbanner, running text, dan lain sebagainya serta deteksi dini melalui tes urine bagi calon mahasiswa baru, pengurus BEM, dan pengurus UKM.
Ali Johardi yang juga menjabat Ketua Dewan Pengawas Yayasan Unkris menyatakan, pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai kebijakan dan program untuk mencegah makin banyaknya pengguna narkoba. Namun faktanya, menurunkan angka pengguna narkoba tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. "Para bandar, pengedar, dan pengguna narkoba selalu punya cara untuk menghidar agar praktiknya tidak terendus aparat,” jelas di.
Menurut Ali, mahasiswa memiliki peran penting dan strategis dalam hal pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Mahasiswa, lanjut dia, bisa menjadi contoh dan agen perubahan untuk tidak menggunakan narkoba baik bagi keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
Selain itu, sambung Ali, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan untuk ambil bagian ikut mengawasi lingkungan dari praktik peredaran narkoba. "Berikan informasi sekecil apapun terkait dengan hal-hal yang dicurigai di lingkungannya masing-masing kepada para pihak yang berwajib sehingga aparat bisa melakukan antisipasi dan bisa menangkap para pelaku peredaran gelap narkoba," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ali juga mengimbau agar mahasiswa tidak pernah mencoba mengonsumsi narkoba dan menjauhi ‘pintu’ yang menggiring menjadi pengguna narkoba. Sebab sifat adiktif narkoba akan membuat seseorang ketagihan dan pada akhirnya menjadi pecandu. "Ingat Indonesia akan memasuki bonus demografi. Jika generasi mudanya kecanduan narkoba, mau dibawa ke mana negeri ini,” kata dia mengingatkan.
Narkoba, jelas Ali, adalah racun paling mematikan untuk merusak masa depan generasi muda. "Karena itu jauhi narkoba. Kalian akan keren tanpa narkoba," tandasnya.
PKKMB bertema 'Sinergi Patriot Lestarikan Budaya' yang dibuka Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono pada Senin (5/9/2022), selain menghadirkan Ali Johardi, juga menghadirkan tiga narasumber lainnya, yakni Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr Doni Monardo, Warek 3 Unkris Dr Parbuntian Sinaga, dan Ketua LPKK Unkris Dr Susetya Herawati.