Rabu 07 Sep 2022 13:30 WIB

Pembekalan Mahasiswa Berkarya STAIL Surabaya Kupas Kunci Sukses Terjun di Masyarakat  

Kaya pengalaman ketika masih aktif di kampus sangat dibutuhkan oleh mahasiswa.

Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya mengadakan pembekalan Mahasiswa Berkarya,  Rabu  (7/9/2022).
Foto: Dok STAIL Surabaya
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya mengadakan pembekalan Mahasiswa Berkarya, Rabu (7/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tingginya gelar akademik tidak menjamin seseorang bisa berkiprah dan survive di masyarakat. Sebaliknya, pengalaman acap kali menjadi kunci keberhasilan seseorang ketika telah berbaur dengan masyarakat.

Demikian ulasan Ustadz  Suhadi, ketua Departemen Organisasi DPW Hidayatullah, Jawa Timur (Jatim) ketika mengisi pembekalan Mahasiswa Berkarya Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya, Rabu  (7/9/2022).

Menurut dia, kaya pengalaman ketika masih aktif di kampus sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Sehingga, ketika sudah lulus bisa langsung menyatu di masyarakat. Bukan baru start (mulai) merintis pengalaman.

"Bergaullah. Carilah relasi. Hal ini akan memperkaya pengalaman. Dan, bagi pribadi, mahasiswa sukses itu bukan hanya cerdas secara kognisi, tapi sudah kaya pengalaman selagi dia masih kuliah," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/9/2022).

Karena itu, ustadz murah senyum itu sangat mengapresiasi program Mahasiswa Berkarya STAIL yang nantinya akan menerjunkan mahasiswa ke berbagai cabang di Jawa Timur.

"Ini merupakan langkah ketua STAIL yang sangat cerdas. Kalian harus bersyukur program ini diluncurkan  pada masa kalian," puji ustadz. Suhadi.

Tiga Kunci

Selain mengungkapkan apresiasi terhadap program Mahasiswa Berkarya, ustadz. Suhadi juga memaparkan taktis sukses dalam berkiprah di masyarakat.

Menurut ustadz asal  Trenggalek ini, ada tiga kunci kesuksesan dalam berkiprah di masyarakat. "Pertama," urainya, "harus yakin akan sukses. Keyakinan ini akan membangun keoptimisan. Selain itu, juga wasilah memgundang pertolongan Allah, karena Allah itu bersama prasangka hamba-Nya," ujarnya.

Yang kedua, imbuhnya, haruslah sungguh-sungguh dalam merealisasikan apa yang menjadi target. "Meski memiliki keyakinan kuat, tapi masih suka tidur pagi, itu namanya mimpi. Mustahil akan berhasil!" Tegasnya.

Langkah yang terakhir adalah fokus. Jangan cepat tumbang karena melihat apa yang telah diikhtiarkan belum sesuai dengan harapan.

"Terus saja istikomah. Kalau gagal, coba lagi dan coba lagi. Jangan mudah patah semangat, sampai akhirnya sukses," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement