Di antara 5 sektor, mungkin tunggal putri yang menunjukkan kenaikan yaitu melalui Gregoria Mariska Tunjung. Tahun ini bisa dibilang sebagai tahun kebangkitan bagi Gregoria. Perlahan-lahan Gregoria mampu mencapai babak demi babak yang lebih tinggi di tiap turnamennya.
Terhenti di perempat final All England 2023, kemudian di Swiss Open 2023 menjadi semifinalis dan kemudian menjadi juara di Madrid Spain Masters 2023 Super 300. Gregoria juga tak lagi hanya penghias di babak pertama dan kedua saja. Di Malaysia Masters 2023 Super 500, Gregoria menjadi finalis, dikalahkan pemain peringkat 1 dunia dari Jepang saat itu, Akane Yamaguchi.
Kekalahan ini dibalas dengan sempurna oleh Gregoria di perempat final Japan Open 2023 di hadapan pendukung tuan rumah. Tak hanya itu, Gregoria menghentikan kemenangan Akane sejak Japan Open 2019, dimana Akane menjuarai Japan Open 2019 dan 2022. Japan Open 2020 dan 2021 tidak digelar karena pandemi. Kekalahan ini juga yang membuat Akane menyerahkan mahkota peringkat 1 dunia kepada pemain muda Korea, An Se Young yang menjuarai Japan Open 2023.
Saat itu, Gregoria terhenti di semifinal. Sangat disayangkan padahal peluang untuk lolos ke babak final sangat terbuka untuk revans melawan An Se Young. Kini Gregoria semakin mantap berada di posisi 8 dunia.
Bermain sebagai ‘kuda hitam’, sangat mungkin Gregoria meraih medali di Kejuaraan Dunia 2023. Seperti halnya pemain tunggal putri Indonesia terakhir yang melakukannya yaitu Linda Wenifanetri yang meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2015.